Sebanyak 26 ribu siswa SMK di Jabar akan belajar bisnis menggunakan kurikulum ekonomi digital guna bisa bersaing dan diserap industri kekinian.
Siswa yang menjadi target pelatihan tersebar di 27 kabupaten/kota dan akan mulai dilatih pada 2022. Kurikulum ekonomi digital dikembangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama perusahaan e-commerce Shopee.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyaksikan penandatanganan kerja sama di kampus UMKM Shopee, Jalan BKR, Kota Bandung. Menandatangani perjanjian kerja sama Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi dan Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto.
Ridwan Kamil mengatakan, penerapan kurikulum shopee di SMK merupakan respons cepat Pemprov Jabar mengantisipasi era industri 4.0 dan disrupsi pandemi Covid-19. Penyiapan SDM yang bisa beradaptasi dengan keadaan menjadi penting.
"206 SMK akan menggunakan kurikulum shopee, ini komitmen kongkret bahwa Jabar siap dalam ekonomi digital," ucap Emil, sapaan akrabnya, Selasa (23/11).
Lulusan SMK kurikulum shopee ini akan langsung diserap berbagai perusahaan e-commerce terutama Shopee. Siswa juga akan diberikan jalan menjadi pengusaha lokal mandiri yang memahami tren ekonomi digital.
"Lulusannya diserap langsung oleh perusahaan e-commerce atau menjadi pengusaha karena sudah punya bekal," ujarnya.
Saat ini, tingkat pengangguran terbuka di Jabar masih didominasi lulusan SMK. Menurutnya, hal tersebut disebabkan kurikulum yang tidak sesuai dengan pasar yang kini sudah bergeser. Padahal di era industri 4.0 saat ini akan hadir 100 juta lapangan pekerjaan baru.
"Market sudah bergeser tapi kurikulum kita masih merespons wajah lama ekonomi," ujarnya.
Selain Shopee, rencananya kurikulum hyundai dan samsung juga akan diterapkan di SMK.
"Ke depan ada kurikulum lain yang sedang disiapkan bekerja sama dengan perusahaan, misalnya kurikulum hyundai, samsung dan teknologi lainnya. Sehingga lulusan SMK Jabar semua terserap oleh industri 4.0," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved