Agustus Mendatang, Unpad Akan Terapkan Pembelajaran Hybrid

Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dalam acara “Rektor Menyapa”/Net
Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dalam acara “Rektor Menyapa”/Net

Universitas Padjadjaran akan menerapkan sistem pembelajaran berbasis hybrid. Semua kegiatan universitas, mulai dari pendidikan, riset, pengabdian, layanan, dan inovasi lain dilakukan secara hybrid, atau kombinasi fisik dengan teknologi.


Demikian disampaikan Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dalam acara “Rektor Menyapa” yang digelar secara virtual, Senin (31/5). Dalam acara itu, Rina membahas tema mengenai “Adaptasi Pembelajaran Hybrid”.

Rina menjelaskan, tahap pertama dalam peta jalan Unpad menuju Hybrid University adalah penerapan pembelajaran hybrid.

"Kita sedang menyongsong masa depan, digitalisasi di mana-mana. Dalam rangka mengadopsi teknologi informasi, maka Unpad masa depan akan diselenggarakan dengan cara hybrid,” kata Rina.

Sejalan dengan hasil survei yang dilakukan Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Unpad, yaitu sekitar 77,7 persen responden mahasiswa menginginkan untuk berkunjung ke kampus di masa pandemi Covid-19. Sebanyak 68,3 persen responden menginginkan proses pembelajaran tatap muka.

Rektor menjelaskan, meski pembelajaran daring yang sudah dilakukan Unpad dalam setahun terakhir sudah optimal, mahasiswa tetap merasa bahwa ada kapasitas yang tidak bisa disalurkan hanya lewat daring.

Karena itu, melalui model pembelajaran hybrid, Unpad akan membuka kegiatan pembelajaran tatap muka di dalam kampus secara terbatas. Dengan model ini, pembelajaran akan dilakukan melalui kombinasi tatap muka dengan daring.

Walau rencananya dibuka secara terbatas pada semester ganjil 2021/2022 mendatang, Unpad tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Rina menjelaskan, ada sejumlah kriteria yang ditetapkan untuk membuka kegiatan pembelajaran tatap muka.

Kesediaan dosen pengampu, urgensi mata kuliah yang memerlukan kegiatan tatap muka, hingga kesediaan mahasiswa, kondisi kesehatan mahasiswa, dan izin orang tua menjadi beberapa kriteria yang ditetapkan sebelum menggelar pembelajaran tatap muka.

“Untuk mahasiswa dari luar kota dibolehkan selama kompetensi mata kuliahnya tidak bisa ditinggalkan, kemudian sehat dan ada izin orang tua,” kata Rina.

Intinya, kata Rina, pembelajaran tatap muka diutamakan bagi mata kuliah yang memerlukan capaian kompetensi praktis, teknik, hingga karakteristik kepribadian mahasiswa. “Kalau lainnya bisa dilakukan daring, maka daring saja,” ujar Rina seperti dikutip dari laman Unpad.