Pemutakhiran data pemilih untuk Pemilu 2024 menjadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung. Pasalnya, data pemilih kerap menjadi persoalan pada pelaksanaan Pemilu.
Atas dasar itu, komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait terus dibangun Bawaslu Kota Bandung agar proses pemutakhiran data pemilih sesuai. Sehingga, setiap warga yang memiliki hak pilih dapat terakomodasi.
"Problem selama ini selalu terjadi di proses pemutakhiran. Kita ingin data pemilih yang akan ditetapkan pada Pemilu 2024 lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya," ujar Ketua Bawaslu Kota Bandung, Zacky M Zam Zam, seusai acara Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Bawaslu Kota Bandung, Jumat (3/1).
Dikatakan Zacky, data pemilih pada pelaksanaan Pemilu bisa menjadi lebih baik ketika semua stakeholder bekerja sama. Untuk itu, pihaknya mengundang perwakilan setiap perwakilan stakeholder guna menyamakan pemahaman.
"Kita ingin mengakomodir dan memastikan hak pilih masyarakat di Kota Bandung terakomodir. Maka, kita undang dari Lapas, Rutan, RS yang melaksanakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024," kata dia.
Zacky mengakui pemutakhiran data pemilih tidak akan pernah 100 persen valid. Contohnya, dinamika di Lapas, Rutan, dan RS berpotensi cepat berubah karena adanya pergerakan orang yang sulit diprediksi.
Kendati begitu, Zacky memastikan pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan koordinasi, komunikasi agar hak pilih masyarakat, khususnya di Kota Bandung bisa terakomodasi dengan baik.
"Insyaallah kita bersinergi dengan semua stakeholder, KPU, Bawaslu dan Disdukcapil, Lapas, Rutan, RS. Seperti potensi pemilih yang belum melakukan proses perekaman KTP dan lain-lain itu menjadi fokus koordinasi kita," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved