Transformasi program perluasan kesempatan kerja melalui inkubator wirausaha berbasis komunitas, merupakan salah satu wujud nyata dari sembilan Lompatan Kemnaker RI, yakni Perluasan Kesempatan Kerja dan Transformasi Balai Latihan Kerja.
Begitu dikatakan Direktur Perluasan Kesempatan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta) Kemnaker RI, I Nyoman Darmanta, Jumat (5/11).
Nyoman mengatakan, program ini menjadi bukti baiknya kolaborasi dan sinergi antar lembaga. Karena dalam program yang dilaksanakan oleh Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker RI ini, nantinya akan melibatkan berbagai stakeholder. Dari lintas direktorat, lintas kementerian, Perguruan Tinggi, masyarakat dan Pemerintah Daerah.
"Ini jadi bentuk sinergi antar direktorat di internal Kemnaker, sinergi dengan lintas kementerian dan pemerintahan daerah, sekaligus juga kolaborasi yang melibatkan masyarakat keagamaan, pesantren pengelola BLK Komunitas, Perguruan Tinggi, dan Pengusaha Lokal yang diharapkan bisa turut serta dalam mengoptimasi peran BLK Komunitas sebagai penyelenggara pelatihan kompetensi masyarakat, sekaligus juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah, melalui inkubasi wirausaha," kata Nyoman.
Kemnaker terus berupaya mencari terobosan inisiasi salahsatunya bagaimana mengakselerasi program yang dikelola masyarakat seperti BLK Komunitas. Harapannya masyarakat bisa memperbaiki keadaan dengan kemampuan masing-masing.
"BLK Komunitas ke depan, tidak hanya menjadi output pelatihan tetapi juga menjadi inkubator wirausaha," ucapnya.
Apalagi, sekarang sudah banyak BLK Komunitas yang melahirkan produk unggulan, yang tidak hanya dijual di daerahnya, tapi juga sudah diekspor dan sudah dijual di ritel ternama. Ini merupakan peluang menjadikan BLK komunitas menjadi inkubator wirausaha.
"Kita bayangkan, jika dari setiap BLK Komunitas bisa melahirkan sepuluh wirausahawan, tentu akan meningkatkan perluasan kerja, BLK tidak hanya hadiah tetapi juga mengemban tugas untuk membangkitkan kemandirian masyarakat. Kami mencoba 25 BLK komunitas, dan dua di antaranya adalah yang terbaik dari BLK komunitas tahun 2017," bebernya.
Sementara Ketua Forum Koordinator Nasional (FKN) BLK Komunitas, Ghozi Al Fatih, menyambut baik transformasi program perluasan kesempatan kerja berbasis komunitas.
"Ini merupakan ikhtiar bersama untuk mengoptimalkan peran BLK Komunitas yang saat ini sudah dibangun sebanyak 2.127 di berbagai daerah di Indonesia. Program ini nanti diiringi dengan akselerasi kemandirian BLK Komunitas, khususnya yang telah dibangun pada tahun 2017 sampai 2019 lalu. Karena BLK Komunitas yang telah lewat dua tahun ini sudah harus disapih agar bisa mandiri. Saat ini, ada empat puluhan BLK Komunitas yang boleh dikatakan terbaik dari yang baik. Nah dari 40 BLK Komunitas tersebut, telah diseleksi dan terpilih 25 BLK Komunitas yang dinilai mampu menjadi Inkubator Wirausaha," papar Ghozi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved