Transparansi alokasi anggaran menjadi aspek penting dalam pembiayaan kegiatan pendidikan khususnya di masa pandemi Covid-19. Terlebih, saat ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara daring atau online.
Demikian disampaikan Ketua Komite SMAN 3 Bandung, Obsatar Sinaga dalam Dialog Interaktif Pendidikan bertajuk "Proses Belajar Mengajar Pada Masa Pandemi" yang digelar RRI & FWP Jabar di SMAN 3 Bandung, Rabu (16/8).
Obsatar Sinaga menjelaskan, bantuan pendidikan kerap menjadi persoalan antara orang tua siswa dengan pihak sekolah. Hal tersebut lantaran tidak adanya transparansi mengenai pengelolaan bantuan tersebut.
"Kalau kita bisa menjelaskan secara transparan kepada orang tuanya, mereka gak ada masalah dengan bantuan pendanaan kegiatan," ujar Prof. Obi sapaan Obsatar Sinaga.
"Tapi biasanya orang tua itu akan merasa kecewa kalau kemudian anggaran yang mereka bantu tidak jelas digunakan untuk apa," imbuhnya.
Sementara untuk KBM daring yang saat ini menjadi opsi di masa new normal atau tatanan baru, beber Prof. Obi, semua pihak harus bisa menyesuaikan. Sebab situasi dan keadaan yang berbeda tidak akan sama persis seperti sebelum pandemi.
"Jadi udah jelas makin kesana harus menyesuaikan. Memang kalau yang lama akan merasa nggak efektif karena mengukur efektif seperti yang biasa dia lakukan di masa lalu," tuturnya.
"Padahal makin ke depan nanti, yang begini yang justru akan terus berlangsung dan orang-orang yang tertinggal, ya silakan tertinggal saja," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved