Anggota DPRD Jabar, Tina Wiryawati kembali menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang dalam pengembangan dan pembinaan desa Wisata di Kabupaten Kuningan.
Tina yang berangkat dari Dapil Jabar XIII melingkupi Kabupaten Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran itu pada pekan kemarin langsung melakukan koordinasi bersama akademisi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang.
Anggota Dewan dari Dapil Jabar XIII melingkupi Kabupaten Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran itu bertemu dengan jajaran pejabat STIEPARI, Prof Hutomo, Rektor Bambang Guritno dan Dekan setempat, Hani. Mereka membahas semua langkah teknis pengembangan Desa Wisata selama 3 hari.
"Ya kita membahas rencana pengembangan 3 desa wisata di Kuningan dan 1 di Ciamis bersama jajaran STIEPARI Semarang," kata Tina dalam keterangan tertulis, Senin (31/1).
Politisi Gerindra ini menyebutkan, desa-desa yang akan dikembangkan dan dibina soal pariwisata adalah Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya, sebagai sentra UMKM, Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung sebagai sentra pengolahan sampah dan Desa Cijagamulya, Kecamatan Ciawigebang sebagai sentra olahan Bunga Matahari.
Sedangkan, kata Tina, untuk desa di Kabupaten Ciamis yang akan dikembangkan adalah Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku. Selain berdiskusi dengan pejabat STIEPARI Semarang, juga melakukan studi lapangan di kampus tersebut.
"Kesimpulan dari pembicaraan dengan STIEPARI diputuskan bahwa pada Bulan Februari 2022 ini, pihak STIEPARI akan berkunjung ke desa-desa yang direncanakan akan dikembangkan untuk melakukan survei sekaligus pembinaan," kata Tina.
Dalam kunjungan nanti juga sebagai pertemuan tahap awal dengan pihak desa untuk mengetahui pemetaan kepariwisataannya.
Disebutkan Tina, untuk membentuk Desa dengan andalan kepariwisataan tidak bisa diwujudkan secara instan.
"Seperti contoh di Obyek Wisata Sawah Lope yang kita inisiasi, juga awalnya kita hadirkan dulu pihak STIEPARI di sana. Kemudian dilakukan proses yang panjang, hingga akhirnya bisa terwujud seperti saat ini," sebutnya.
Proses dengan melibatkan akademisi yang ahli di bidang pariwisata ini, Tina menerangkan, sangat diperlukan agar konsep pariwisata yang akan diterapkan benar-benar matang, terpadu dan perlu sinergitas bersama seluruh komponen masyarakat.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, dengan dibentuknya desa-desa wisata melalui potensi kepariwisataan yang dimiliki desa setempat, selain bisa meningkatkan pendapatan desa, juga diharapkan akan tumbuh kesejahteraan di masyarakat.
"Banyak pihak yang akan mendapatkan penambahan income seperti pelaku UMKM, para pedagang di sekeliling obyek wisata dan tentunya BUMDes setempat juga," jelasnya.
"Bila pendapatan desa bertambah, ini tentu dapat dignakan atau dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk, misalnya layanan kesehatan, pendidikan dan lainnya," tambahnya.
Tina sangat bersyukur atas adanya bantuan dari pihak akademisi STIEPARI Semarang yang telah membantu terbentuknya desa-desa wisata yang diinisiasinya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved