Angka kasus Covid-19 di Kota Cirebon yang saat ini berstatus zona merah, diklaim mulai turun. Di samping itu, Bed occupancy rate (BOR) di kota itu juga dinilai masih aman.
"Jika sebelumnya sempat di angka 73, saat ini sudah 14, kemudian turun 9. Mudah-mudahan terus melandai," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi melalui siaran pers yang diterima Kantor Berita RMOLJabar, Senin (31/5).
Sementara, terkait BOR atau keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19, Agus menyebutkan total ada di angka 42 persen.
"Bahkan untuk Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati dan Ciremai sekitar 30 persen," ujarnya.
Dikatakan Agus, pihaknya akan terus berupaya agar Kota Cirebon bisa keluar dari zona merah. Di antaranya dengan melakukan rapid test antigen di sejumlah titik selama tiga hari berkoordinasi dengan Satpol PP Provinsi Jabar.
"Rapid test antigen dilakukan hingga Senin, 31 Mei 2021. Untuk rapid test antigen, dua di antaranya reaktif. Kemudian ditindaklanjuti dengan mendatangi keluarga dan dilanjutkan dengan swab PCR," tuturnya.
Agus mengaku bersyukur karena antusiasme masyarakat untuk mengikuti rapid test antigen cukup tinggi.
"Bahkan ada orang yang memang sengaja mencari dan datang untuk meminta rapid test antigen. Ada juga yang bertanya jadwal rapid test antigen ini dilakukan kapan saja," ucapnya.
Melihat antusiasme masyarakat dalam melakukan rapid test antigen, Agus meyakini Kota Cirebon bisa secepatnya keluar dari zona merah penyebaran Covid-19.
Agus menambahkan, selain rapid test antigen, pihaknya juga turut melakukan kegiatan patroli di tempat-tempat keramaian. Terutama selama akhir pekan ini.
Dari hasil monitoring tersebut, ungkap Agus, ada beberapa tempat yang dinilai melanggar protokol kesehatan atau prokes. Seperti tidak mengatur jarak dan lainnya.
"Ada juga satu kafe yang diberikan peringatan, dan diharapkan ke depannya tidak diulangi lagi," demikian Agus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved