Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat KBB melakukan kerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk memastikan keabsahan data calon peserta didik baru.
Langkah tersebut dilakukan demi meminimalkan praktik-praktik yang tidak diinginkan sebagaimana diinstruksikan Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) KBB Asep Dendih mengatakan, kerjasama antara Disdukcapil dengan Disdik, berkenaan datanya bisa cek and ricek.
"Jadi panitia lokal kami secara utuh hanya global. Sedangkan masalah teknisnya nanti ada PPDB di tingkat sekolah yang akan mencek keabsahan itu," kata Asep saat ditemui di SMPN 2 Padalarang, KBB, Jumat, (18/5).
Diterangkan Asep, dijalinnya kerja sama dengan berbagai stakeholder termasuk Disdukcapil KBB dikarenakan terkait PPDB terlalu global. Mengingat, di KBB terdapat 67 sekolah dan 30 di antaranya yang masif.
"Kalau kami melakukan hal itu (pengecekan dari hulu hingga hilir), tidak mungkin terjangkau. Maka disini adalah ada pemetaan untuk keakuratan data melalui panitia yang ada di sekolah," terangnya.
Berkenaan jumlah keseluruhan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia menyebutkan, KBB memiliki 67 SMP Negeri dan 200 SMP. "Kalau SD jumlah keseluruhannya 690," imbuhnya.
Disinggung soal PPDB di SD, dia mengakui, ada beberapa sekolah di KBB yang memberlakukan kebijakan tersebut namun, mencukupi untuk SD sehingga tidak ada masalah.
"Beda, justru SMP yang perlu kita pengawasan bersama," tukasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved