Praktik politik uang melalui serangan fajar masih berpeluang terjadi pada hari pencoblosan. Untuk itu, petugas pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di Kecamatan Lengkong, Kota Bandung harus sudah bersiaga sebelum TPS dibuka.
Instruksi tersebut disampaikan Ketua Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Lengkong, Yusep di sela rapat kerja teknis “Pengawasan, Pemungutan, dan Penghitungan Suara” di Aula PWNU Jabar, Bandung, Selasa (13/2).
“TPS itu dibuka jam 7:00, kita instruksikan hadir jam 6:00 pagi, karena tugas PTPS sebelum TPS dibuka harus memastikan, mengecek lingkungan TPS clear, tidak ada APK atau aktivitas money politic (serangan fajar),” kata Yusep.
Sejauh ini, Yusep memastikan, kesiapan para petugas PTPS di Kecamatan Lengkong juga terus dimatangkan untuk mengawal proses pemungutan dan penghitungan suara pada Rabu (14/2) besok. Terkhusus, pihaknya menekankan PTPS paham regulasi kepemiluan.
Secara teknis, PTPS harus mencatat temuan pelanggaran dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, termasuk mengingatkan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) jika ada kekeliruan di lapangan, baik yang disengaja maupun tidak.
Sebagai contoh, jelas Yusep, pemilih yang datang ke TPS terbagi tiga, yakni daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tambahan (DPTb), dan daftar pemilih khusus (DPK). Untuk DPTb dari luar Pulau Jawa, maka hanya mendapatkan surat suara presiden.
“Tapi karena mungkin petugas KPPS tidak teliti, bisa saja memberikan surat suara full, lima. Ketika terlihat seperti itu, maka tugas PTPS untuk menegur, mengingatkan bahwa itu hal yang keliru,” terang Yusef.
Selain itu, PTPS juga harus memastikan para pemilih tidak menggunakan pakaian atau atribut yang identik dengan peserta pemilu saat datang ke TPS, baik partai politik, caleg maupun capres-cawapres. Apabila ditemukan, PTPS harus langsung mengingatkan.
“Itu harus menjadi perhatian PTPS. Jika kita temukan, pertama kita catat dulu, kemudian kita tegur supaya mengganti. Pulang dulu ke rumah atau bagaimana terserah,” tegas Yusef.
Disisi lain, Yusep mengimbau PTPS untuk menjaga stamina dan kesehatan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk menyiapkan vitamin bagi para PTPS yang bertugas mengawal proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Kemudian pada hari H, Puskesmas akan buka 24 jam. Misalkan ada petugas yang sakit, itu kalau sekiranya harus dibawa ke Puskesmas, langsung dibawa ke Puskesmas, ada ambulans yang stay juga,” pungkas Yusep.
Diketahui, jumlah PTPS di Kecamatan Lengkong pada Pemilu 2024 mencapai 214 orang. Nantinya, seorang PTPS akan mengawasi satu TPS yang tersebar di 7 kelurahan di Kecamatan Lengkong.
© Copyright 2024, All Rights Reserved