Meski telah banyak kasus yang muncul di Indonesia, namun persediaan alat pelindung diri (APD) di Kabupaten Garut masih sulit didapatkan. Bahkan, pasokan dan kebutuhan APD untuk rumah sakit pun masih sangat terbatas.
Demikian diungkapkan Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan Covid–19 Kabupaten Garut, Ricky Rizky Darajat. Menurutnya, persediaan APD banyak yang kosong di sejumlah apotek dan supermarket.
"Kami sudah cek memang banyak yang kosong. Pasokan masker belum dikirim," ucap Ricky, Selasa (17/3).
Menurut Ricky, di RSUD Slamet sudah tersedia 40 baju APD. Delapan di antaranya sudah dipakai saat merawat seorang pasien di ruang isolasi kemarin.
"Disinfektan juga sama agak susah didapat. Untuk hand sanitizer bisa buat sendiri. Tapi masker dan disinfektan ini yang sangat dibutuhkan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Garut, Maskut Farid mengaku kesulitan mendapat APD seperti masker dan hand sanitizer. Pihaknya masih mengupayakan untuk mengadakan APD.
"Masker kami usahakan, stoknya memang kosong. APD agak susah nyarinya, tapi terus kami usahakan," ujar Maskut.
Untuk APD di rumah sakit, lanjutnya, sudah memiliki persediaan. Di Puskesmas juga akan disediakan tiga APD untuk sopir, perawat, dan dokter.
"Kami juga sudah disuruh Kemenkes untuk isi data soal kebutuhan APD. Secepatnya akan dikirim oleh Kemenkes," tuturnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved