Arsan Latif Pastikan Tak Ada Pungli Selama PPDB di Bandung Barat

Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2024 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipastikan tidak pengutan liar (pungli). Sebab, pendaftaran tersebut sudah melalui sistem online.

Menurut Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, pendidikan menjadi prioritas utama yang tentunya harus dikedepankan. Meskipun, sejauh ini masalah zonasi tetap banyak dikeluhkan.

"Jangan sampai masuk sekolah itu susah," ucap Arsan usai menghadiri Launching Aplikasi PPDB Online di SMPN 2 Padalarang, KBB, Jumat, (17/5).

Maka dari itu, dia menekankan, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) KBB bertanggung jawab mencetak peserta didik yang berkualitas.

"Jika tadi ada yang juara satu di tingkat provinsi maka yang lainnya juga harus bisa (berprestasi). Maka tolong Pak Kadisdik berikan semangat kepada semua siswa-siswa yang bisa berprestasi," tegasnya.

Dikatakan Arsan, ketika dirinya bersekolah kelas 1 SMP dirinya menjadi juara umum se-SMP. "Juara satu umumnya waktu kelas dua," katanya.

Bagi siswa KBB yang berprestasi, dia menjanjikan akan membuat kebijakan agar mereka mendapat penghargaan dari kepala daerah.

"Apa itu boleh? Boleh. Kita sudah buat aturannya kita akan membuat itu bagi siswa yang berprestasi," ujarnya.

Pada saatnya nanti, dia meminta, semua sekolah di KBB harus bisa menghasilkan tiga siswa (berprestasi) juara umum.

"Jadi bukan juara kelas, bukan juga juara tingkatan tapi (juara) umumnya. Berapa nilainya? Itu urusan kita karena ada di pendidikan, anggaran banyak. Supaya masyarakat kita memiliki semangat," ungkapnya. 

Penghargaan diberikan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat, dia menuturkan, bertujuan agar para siswa memiliki semangat dan yang berprestasi mendapatkan penghargaan bukan hanya selembar kertas.

"Seperti yang berprestasi di bidang olahraga, ada yang menerima Rp95 juta. Saya menyerahkan sendiri langsung karena dua tahun gak dibayarkan," bebernya.

"Kalau olahraga kita kasih hadiah kenapa yang berprestasi enggak kita kasih hadiah?" imbuhnya.

Diketahui pada tahun 2024, KBB mengalami defisit anggaran sebesar Rp170.485.764.823. (Diskominfotik KBB)