Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya mengajak komunitas dan berbagai lembaga pemerintah dari 27 kabupaten/ kota untuk membantu dalam penyediaan air bersih untuk para pengungsi korban gempa cianjur.
- Sarling Jabar Berakhir di Kabupaten Bandung
- Gandeng PKK, Bapenda Jabar Gencar Edukasi Pajak untuk Masyarakat
- Pramuka Jabar Diharapkan Bisa Berikan Dampak Pembangunan Bangsa
Baca Juga
Hal itu dikatakan Atalia saat meninjau warga terdampak gempa bumi di Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Selasa (29/11).
"Saya menyarankan teman-teman berbagai wilayah dan komunitas untuk fokus mempersiapkan penyediaan air bersih, termasuk air bersih toilet yang saat ini nampaknya sangat urgen," kata Atalia, dalam keterangan tertulisnya.
"Ini kali ketiga saya datang ke Cianjur, saya menyaksikan alhamdullilah masyarakat berkat dukungan semua pihak untuk kebutuhan pangan nampaknya sudah tercukupi, hanya tinggal yang paling urgen saat ini adalah kebutuhan air bersih," imbuhnya.
Atalia menilai penggunaan air kolam tidak sehat untuk digunakan warga. Apalagi banyak anak-anak dan lansia yang membutuhkan air bersih.
"Saya tadi masih melihat banyak masyarakat (anak-anak dan lansia) yang masih mandi menggunakan air kolam. Bayangkan itu tentu tidak sehat," sebut Atalia.
Ia menuturkan, untuk sarana penyediaan air bersih tak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu perlu adanya pelibatan dari berbagai elemen.
"Nah, kami meyakini pemerintah tidak akan mungkin mampu menyelesaikan semua rekonstruksi ini kembali seperti sediakala dalam waktu cepat," tuturnya.
"Sebagaimana kami di sini bekerja sama dengan perusahaan, salah satunya Yayasan Wings Peduli. Mereka hadir di tengah masyarakat dan melakukan apa yang dibutuhkan, contohnya tak hanya kebutuhan makanan dan pakaian, melainkan juga terpal, dan trauma healing," pungkas Atalia.
- Politisi Perempuan Golkar Bagi-bagi Air Bersih Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Cianjur
- Terdampak Kekeringan, Empat RW di Gununghalu Dapat Suplai 5.000 Liter Air Bersih
- Dampak Kemarau Panjang, 10.000 Warga Cimahi Krisis Air Bersih