Bangun Hanggar Maggot untuk Kelola Sampah, Pemkot Bandung Berdayakan Masyarakat

Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna/Humas Pemkot Bandung
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna/Humas Pemkot Bandung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menyiapkan hanggar budidaya maggot di 151 kelurahan guna mengatasi persoalan sampah di Kota Bandung.


Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyebut, budidaya larva dari lalat tentara hitam (black soldier fly/BSF) tersebut dapat mengolah lebih dari 151 ton sampah organik di kewilayahan.

"Pembangunan hanggar maggot di kelurahan-kelurahan harus diakselerasi, tentu ini bisa mengatasi penumpukan sampah organik," kata Ema, dikutip Selasa (21/11).

Ema menargetkan, budidaya maggot dapat mengolah 1 ton sampah organik per hari di satu kelurahan. Nantinya, hanggar maggot berdiri di tanah seluas 10 x 10 meter.

Untuk pengelolanya berasal dari program padat karya pengolahan sampah organik. Sebanyak 604 orang direkrut menjadi petugas pengolah sampah organik yang disebar ke 151 kelurahan. Selain itu, juga terdapat 50 orang pendamping.

Ema mengatakan, pihaknya saat ini juga tengah menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Gedebage. Di TPS tersebut akan disiapkan 10 mesin gibrik mini dan budidaya maggot untuk mengelola lebih dari 38 ton sampah per hari.

"Di sana (TPS Gedebage) sampah diolah, mulai maggot, kompos hingga pencacah mesin gibrik ada 10 mesin. Mudah-mudahan akhir November selesai," kata Ema.