Masa pendaftaran pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta pada pilkada tahun ini tinggal menghitung hari. KPU telah menetapkan pendaftaran tersebut dimulai pada 27 hingga 29 Agustus 2024 mendatang. Lalu bagaimana kesiapan parpol dan para kandidat menghadapi momentum tersebut?
Koordinator Komunitas Peduli Purwakarta, Munawar Kholil melihat, politik Pilkada Purwakarta sudah mengerucut dengan berbagai dinamikanya dan memunculkan pasangan-pasangan calon yang siap-siap mengayuh bahtera pilkada bersama. Di antaranya, pasangan Anne Ratna Mustika dan Sona Maulida Roemardhie. Saat ini, mereka berdua menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar dan Ketua DPC PKB Kabupaten Purwakarta.
Menurut Kang Kholil, Anne Ratna Mustika, pengusung konsep, Purwakarta Cantik yang mengedepankan nilai-nilai Cerdas, Akuntabel, Nyantri, Transparan, Inovatif, dan Kredibel akan menjadikan visi ini menjadi landasan dalam pembangunan yang berfokus pada kualitas, integritas, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam berbagai programnya, Anne berkomitmen untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih maju.
Sementara, Sona Maulida Roemardhie adalah inspirator gerakan, Kerja Bareng Bangun Purwakarta. Gerakan ini berusaha menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, menciptakan semangat gotong royong yang kuat. Dedikasi Sona terhadap pemberdayaan masyarakat menjadikannya mitra ideal bagi Anne dalam mewujudkan visi Purwakarta Cantik.
"Pasangan ini berasal dari partai politik dengan kekuatan signifikan di DPRD Purwakarta. Partai Golkar, yang dipimpin oleh Anne, memiliki 9 kursi, sementara PKB, yang dipimpin oleh Sona Maulida, memiliki 5 kursi. Kolaborasi ini berpotensi membawa perubahan positif yang lebih besar dan memberikan dampak yang lebih luas dalam pembangunan Purwakarta," kata Kang Kholil, belum lama ini.
Ia juga mengungkapkan, pasangan Anne Ratna dan Sona Maulida juga dikabarkan telah mendapatkan restu dari sejumlah tokoh di Purwakarta. Dukungan moral dan politis ini diharapkan dapat memperkuat legitimasi mereka di mata pemilih dan memperkuat basis dukungan dalam Pilkada mendatang. Restu dari tokoh-tokoh berpengaruh ini menjadi modal penting dalam perjalanan mereka menuju kursi kepemimpinan.
"Meskipun koalisi ini terlihat menjanjikan, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Dinamika politik dalam Partai Golkar pasca mundurnya Ketua Umum Airlangga Hartanto, serta desakan dari Koalisi Indonesia Maju yang mendorong partai-partai untuk bersinergi dalam Pilkada 2024, menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Situasi ini memperumit dinamika politik yang sudah ada," ujar Kang Kholil.
Menurut Kang Kholil, pada agenda Harmoni Politik DPD Partai Golkar dengan DPC PKB Kabupaten Purwakarta untuk Pilkada Purwakarta 2024 yang digelar di Istora Jatiluhur, pada Juni 2024 lalu, indikator-indikator keduanya akan berpasangan juga sudah nampak.
"Pada Pileg lalu, keduanya merupakan Caleg DPRD Provinsi Jabar dari dapil yang sama. Untuk Pilkada Purwakarta ini, jika keduanya bersatu, dengan jumlah 9 kursi Golkar dan 5 kursi PKB, perahu partai itu akan melenggang dengan sekitar 28 persen dukungan legislatif," ujar Kang Kholil.
"Anne bahkan pernah mengatakan bahwa dalam konteks Pilkada, kita tahu bahwa pandangan dalam memandang koalisi bisa bergeser dari waktu ke waktu, sampai waktunya pendaftaran ke KPU nanti. Oleh karena itu, semua kemungkinan memang layak diberikan ruang. Apalagi PKB dan Golkar punya historis yang bagus pada Pilkada 2018 lalu," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved