Bencana banjir dan longsor yang menimpa beberapa daerah Kota dan Kabupaten di Jawa Barat jadi bukti lemahnya pengawasan lingkungan oleh pemerintah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkesan abai terhadap permasalahan lingkungan.
Diungkapkan Kasatkorwil (Kepala Satuan Koordinaai Wilayah) Banser Jawa Barat, Yudi Nurcahyadi, ada beberapa indikator lemahnya kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap lingkungan.
Pertama, kata Yudi, Banyaknya petambangan atau galian C yang beroperasi dengan potensi menimbulkan bencana sangat tingi dan riskan menimbulkan kecelakaan kerja.
Menurut Yudi, Pemerintah Provinsi lah yang harus bertanggung jawab jika kelak ada bencana yang disebabkan pertambangan tersebut. Pasalnya, lanjut Yudi, ijin operasional pertambangan merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi. Dia menangkap ada kesan pemberian ijin tersebut tak mengindahkan sisi-sisi dampak bencana yang akan terjadi akibat terus menerus digali.
"Lihat saja tambang pasir di Leuweung Tiis Leles. Atau pertambangan pasir di Galunggung Tasikmalaya. Adakah pemetaan dampak bencana dari pertambangan itu? Saya kira tidak ada," kata Yudi, Selasa (7/1).
Kedua, ungkap Yudi, sejauh ini tidak ada program sigfnifikan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkaitan dengan masalah lingkungan dan antisipasi penanggulangan bencana. Menurutnya, program-program Gubernur Jawa Barat belum menyentuh banyak daerah rawan longsor, banjir, tsunami dan potensi bencana lainnya.
Dikatakan Yudi, itulah sebabnya banyak peristiwa bencana terjadi di Jawa Barat tanpa terantisipasi sebelumnya."Bencana datang tidak terduga. Tanpa bermaksud menyalahkan siapa-siapa. Tapi semestinya ini bisa diantisipasi agar tidak berakibat fatal," ujarnya.
Semestinya, kata Yudi, Pemerintah Provinsi melakukan pemetaan titik-titik rawan bencana di Jawa Barat. “ Lakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota/Kabupaten. Setelah pemetaan, baru dijadikan solusi ikhwal apa saja yang sekiranya bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk upaya merawat lingkungan dan menekan angka terjadinya bencana,” tuturnya.
Lebih jauh, Yudi pun mengkritisi kinerja Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Yudi menilai selama ini program-program Ridwan Kamil baru sebatas ramai pencitraan di media sosial saja. Sementara dampaknya, lanjut Yudi, tidak dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Program-programnya baru sebatas booming di medsos saja. Hasilnya nihil," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved