RMOLJabar. Tim dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah berada di lokasi bencana longsor Sukabumi, sejak Senin (31/12) malam. Relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ACT asal Sukabumi berjumlah 4 orang itu membantu proses evakuasi di sana.
Demikian disampaikan Koordinator Tim Emergency Response ACT, Kusmayadi kepada Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (1/1).
"Ketika tim tiba, mereka mengabarkan, suasana di sekitar lokasi tampak mencekam, gelap gulita karena saluran listrik terputus. Suasana yang juga menyulitkan tim bersama SAR gabungan dalam mengevakuasi korban," papar Kusmayadi.
Tak hanya itu, hujan yang masih terus-menerus mengguyur pun turut menyulitkan proses evakuasi. Menurut Kusmayadi, air hujan telah membuat tanah menjadi becek, ditambah kondisi jalan yang terjal menyebabkan alat berat untuk membantu proses evakuasi kesulitan menjangkau lokasi.
"Proses evakuasi sempat berhenti berkali-kali. Hujan tiada henti, sedang alat berat tak kunjung sampai. Kondisi seperti itu tidak memungkinkan tim melakukan evakuasi dengan tangan kosong," ungkap Kusmayadi.
Laporan terakhir pada Selasa (1/1), kata Kusmayadi, ACT juga telah memberangkatkan tim evakuasi dari Bandung.
"Mereka telah tiba sejak pagi, langsung membantu proses evakuasi. Namun, seluruh jaringan komunikasi melalui telepon genggam terhambat, sehingga tim di lapangan hanya bisa mengandalkan radio komunikasi. Kami pun belum dapat kabar lagi," jelas Kusmayadi.
Hingga Selasa (1/1), proses pencarian terus dilakukan, meski masih secara manual. Tim SAR gabungan, termasuk Tim Emergency Response ACT masih menunggu kedatangan alat berat berupa ekskavator yang masih dalam perjalanan.
"Kami akan terus pantau tim yang sudah berada di lokasi. Sembari merencanakan keberangkatan tim kembali, mengingat dampak yang timbul cukup besar dan korban jiwa disinyalir masih akan terus bertambah," pungkas Kusmayadi.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi pada Senin (31/12). Hal ini menyebabkan longsor menimbun salah satu wilayah di Sukabumi, yakni Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Longsor yang terjadi pada Senin (31/12) pukul 17.00 WIB ini tidak hanya menimbun puluhan rumah warga, namun juga menelan sejumlah korban jiwa.
Berdasarkan laporan Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), hingga Selasa (1/1) pukul 02.30 WIB tercatat 32 keluarga atau sekiranya 107 jiwa terkena dampak longsor. Sebanyak 9 jiwa meninggal dunia, 3 jiwa mengalami luka berat, 61 jiwa di pengungsian, dan 34 jiwa belum ditemukan. [aga]
© Copyright 2024, All Rights Reserved