Perencanaan dan pengadministrasian pembangunan yang dilakukan Pemkab Garut dinilai Anggota DPRD Garut, Yudha Pudja Turnawan sangat baik, sehingga memperoleh penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
Namun dalam implementasi pembangunan, Pemkab Garut harus lebih bekerja keras. Terlebih, saat ini Garut masih dipandang jauh dari Bertaqwa Maju dan Sejahtera sebagaimana visi dan misi yang disusun Bupati serta Wakil Bupati Garut, Rudy Gunawan dan Helmi Budiman.
"Dalam bidang perencanaan, kami akui bagus, dokumen pembangunan bagus dan konsisten, tinggal implementasinya di lapangan," kata Yudha ditemui usai rapat paripurnadi DPRD Garut, Senin (17/2).
Yudha menyampaikan, sampai saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Garut masih dibawah rata-rata nasional, yaitu 65,42 dan berada dalam urutan ketiga dari bawah di Provinsi Jawa Barat.
Faktor tersebut, menurut Yudha, menjadi bukti jika masyarakat di Kabupaten Garut masih belum sejahtera sebagaimana visi misi Pemkab. "Kalau masyarakat sejahtera, IPM nya pasti tinggi, sekarang kan masih dibawah rata-rata nasional dan urutan ketiga dari bawah di Jawa Barat," jelas Yudha.
Menurutnya, apabila Pemkab bersungguh-sungguh ingin mengangkat IPM, seharusnya dimulai dengan pembuktian melalui postur APBD yang lebih pro rakyat. "Tahun 2019 saja, 75 persen APBD untuk belanja pemerintahan yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan jasa," kata dia.
Padahal, ungkap Yudha, tahun 2019 biaya langsung dalam APBD Garut hanya Rp 700 miliar untuk belanja pembangunan yang seharusnya dirasakan masyarakat. "Belanja langsung ini, sudah kecil serapannya rendah, hanya 72 persen. Beda dengan belanja pegawai serapannya hingga 90 persen lebih," tuturnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved