Bawaslu Ajak Pemilih Pemula Awasi Pilkada Serentak 2024

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat, menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan Tema "Pemilih Pemula Cerdas dalam Mengawasi’ dalam Pilkada Serentak tahun 2024, Sabtu (31/08). 

Kordiv Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jabar, Nuryamah mengatakan, acara ini adalah sosialisasi pengawasan partisipatif, untuk pemilihan pemula. Hal ini sesuai dengan perintah Perbawaslu.

Menurutnya, saat pelaksanaan maupun tahapan Pilkada Serentak, banyak masyarakat maupun pemilih pemula yang ikut andil dalam pengawasan. 

"Pada kesempatan hari ini kita melakukan kegiatan sosialisasi partisipatif, ini dengan mengundang forum OSIS se Provinsi Jawa Barat nah berarti yang hadirnya itu adalah ketua-ketua OSIS," jelasnya.

Nuryamah menjelaskan, hal ini sesuai dengan komitmen Bawaslu dengan Dinas Pendidikan agar para pemilih pemula mendapatkan pemahaman ataupun pendidikan politik. Dimana nantinya para ketua osis juga dapat menginformasikan kepada para anggota ataupun pemilih pemula lainnya. 

Sebab pengawasan itu, merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya Bawaslu saja, pemerintah, KPU ataupun partai politik. 

"Yang disampaikannya tentu adalah yang pertama, bagaimana peran dari pada osis-osis ini sebagai pemimpin yang ada di sekolahnya dan sebagai pemilih pemula. Mereka harus memahami bahwa tahapan pemilihan ini, banyak sekali aturan-aturan yang memang harus menjadi tanggung jawab bersama," sebutnya. 

Tak hanya itu, dirinya menyebut, dengan era digitalisasi saat ini, memudahkan masyarakat pengawasan. Asalkan semua pihak ikut terlibat dalam memberikan pemahaman kepada pemilih pemula. 

Sebab, dengan zaman serba mudah mendapatkan informasi ini, diperlukan cover both side sebagai penyeimbang informasi. 

"Tergantung kita mengajak kolaborasinya ya kalau mereka dibiarkan, sekarang zaman digitalisasi ya, generasi zilenial yang memang lebih berdekatan dengan sikap acuh tak acuan," jelasnya.

"Kalau memang kita edukasi ataupun kolaborasinya sudah bagus dan diberikan pendidikan politik secara benar. Saya kira justru bukan menjadi kerawanan mereka itu, tapi senjata kita untuk memperuncing kembali untuk memperbanyak kembali kaki tangan kita di pengawasan partisipatif," tandasnya.