Bakal calon Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi memberikan tiga ekor domba betina kepada Febri, seorang bocah SD asal Kampung Cijulang Wetan, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Kamis (5/9).
Pertemuan Kang Dedi Mulyadi (KDM) dengan anak lelaki tersebut secara kebetulan, saat kunjungannya di kampung yang dikenal penghasil padi organik.
Setibanya di lokasi, KDM sudah dijemput para ibu-ibu, tokoh masyarakat dan ulama kampung tersebut dengan sesekali meminta foto bareng. KDM secara tiba-tiba memanggil Febri, saat berkumpul bersama teman-temannya melihat acara yang diadakan tokoh masyarakat Cihaurbeuti, Ciamis, di bagian paling depan.
Febri pun awalnya terlihat agak malu-malu menjawab beberapa pertanyaan KDM di depan masyarakat yang hadir. Febri pun mengaku ke mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, kini hanya tinggal memiliki sosok ayah sebagai orangtua yang kesehariannya sebagai tukang rongsok.
Saat ditanya perihal ibunya oleh KDM, Febri mengaku ibu kandungnya telah lama meninggalkan dirinya dan ayahnya saat masih kecil. Sampai saat ini, Febri pun mengaku tak mengetahui keberadaan ibu kandungnya yang entah dimana.
"Tidak tahu pak, kabur. Ibu saya tidak ada. Saya tinggal sama bapak saya saja, kerjanya tukang rongsok," kata Febri kepada KDM dengan suara lantang khas anak kecil.
Mengetahui hal itu, KDM langsung memberikan uang tunai Rp6 juta kepada bocah tersebut untuk dibelikan tiga domba betina untuk dipelihara. Sisa uangnya, KDM meminta kepada anak itu supaya dibelikan bahan-bahan untuk membuat kandang domba.
"Mau dikasih domba? Saya kasih, tapi pelihara dengan baik supaya menjadi bekal hidup dengan bapak ya. Nanti, beli tiga domba betina untuk dipelihara, sisanya buat bangun kandangnya," kata KDM sambil diteriaki kompak para ibu-ibu yang hadir dengan ucapan Hatur Nuhun atau terimakasih.
Menurut KDM, pola mengajarkan kepada anak-anak untuk mendapatkan pendidikan berkarakter seperti ini sudah dijalankan sejak lama puluhan tahun silam. Bahkan, setiap acara pagelaran budaya di hampir seluruh penjuru perkampungan wilayah Jawa Barat, pola pendidikan karakter seperti ini terus ditanamkan, salahsatunya memberi hadiah domba untuk dipelihara.
"Nantinya dengan ada hewan peliharaan seperti ini, dombanya bisa banyak kalau dipelihara. Dan bisa juga jadi Juragan atau bos domba, bisa itu," ujar KDM didampingi para tokoh masyarakat dan ulama kampung tersebut.
Dedi meyakini dengan pendidikan karakter, seorang anak akan mampu menjadi manusia yang unggul, ulet, kreatif dan memiliki keahlian. Sehingga, jika dirinya memimpin Jawa Barat, pola pendidikan berkarakter berbasis lingkungan ciri khas tiap daerah di Jawa Barat akan masuk kurikulum sejak pendidikan SD.
"Pola pendidikannya sederhana saja, pelajar SD nanti diajarkan menghitung kandang, cara membuat kandang domba, cara menghitung berapa kebutuhan untuk perlihara domba, sampai nanti menghitung hasil penjualan domba. Kan itu, sama pendidikan Matematika, tapi berkarakter dan teraplikasi keseharian di lingkungannya," ujar KDM kepada masyarakat Kampung Cijulang, Ciamis, yang dikenal religius, para petani unggulan dan pelaku industri rumahan makanan kreatif.
© Copyright 2024, All Rights Reserved