Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menanggapi soal kasus bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) bedah saraf Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Menurut Bey, pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan. Hal itu agar kasus seperti ini tidak terulang lagi.
“Kami terus berkomunikasi dengan Menkes agar melakukan koordinasi dengan pihak terkait jangan ada lagi soal perundungan,” kata Bey di Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (19/8).
Dirinya menyayangkan kasus bullying itu terjadi di tingkat institusi pelayanan yang lebih tinggi. Sebab, sebelumnya pihaknya selalu menekan pencegahan bullying dilakukan di skala sekolah.
“Kita jangan bicara perundangan di sekolah tidak boleh, tapi ternyata ada di institusi yang seharusnya memberikan pelayanan. Malah terjadi perundungan,” bebernya.
Bey menyebut, pihaknya akan terus melakukan segala upaya dalam pencegahan kasus bullying di RSHS.
“Akhirnya akan terus seperti itu kami terus berkoordinasi dengan pa menkes dan dirut RSHS. Kami berupaya agar apa hal bisa kami lakukan, pendekatan apa, kepada siapa. Hingga menghilangkan perundungan,” sebutnya.
Minimal, imbuhnya, seharusnya di intuisi seperti itu tidak terjadi lagi perundungan. “Harusnya di institusi itu tidak ada lagi perundungan,” tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved