Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Singaparna serta toko modern, Rabu (21/2). Sidak itu meninjau ketersediaan dan harga beras serta kebutuhan pokok lainnya di Kabupaten Tasikmalaya.
Tim satgas Pangan yang terdiri dari anggota Satreskrim Polres Tasikmalaya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian itu, mengecek barang kebutuhan pokok ke pasar sebagai upaya antisipasi dari kelangkaan dan kenaikan harga, terutama beras.
Meski harga beras masih cukup tinggi, namun stok beras masih aman hingga beberapa bulan ke depan. Hingga saat ini harga beras berada di angka Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per kilogram, tergantung kualitas beras.
Kokom Komariah (45), salah seorang pedagang beras di Pasar Singaparna Tasikmalaya, mengaku hingga saat ini, harga beras berada di angka Rp 16.000 hingga 17.000 per kilogram.
"Saat ini harga beras cukup tinggi ya. Paling murah Rp 16.000, tidak ada yang murah," kata Kokom.
Kokom menyebut, kenaikan harga beras ini diduga disebabkan beras sulit didapat, dampak dari banyaknya petani yang gagal panen di musim hujan.
"Kalo berasnya aga susah juga, kalo yang dijual saya ini beras lokal berasal dari daerah Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya," terang dia.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta menjelaskan, berdasrkan hasil sidak itu, diketahui harga beras berada di sekitar Rp 17.000 per kilogram. Harga itu untuk beras jenis premium.
"Ya berdasarkan pemantauan kami, harga beras dari mulai harga 16 ribu rupiah hingga 17 ribu per kilogram," ucap Ridwan.
Selain mengetahui harga beras, sidak ke pasar ini juga untuk mengetahui ketersediaan beras. "Kalau harga cenderung naik pada harga beras kualitas premium dan medium Rp 300 dari harga biasanya," ungkapnya.
Sementara itu, kata Ridawan, berdasarkan hasil pengecekan di pasar baik tradisional maupun pasar moderen, ketersedian beras masih terbilang aman.
"Hasil pengecekan tadi bahwa untuk stok beras memang masih dalam kondisi aman," papar dia.
Namun demikian, hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab pasti kenaikan harga beras ini.
"Nah itu, untuk penyebab kenaikan beras ini masih terus kita dalami, bahkan akan kita telusuri dimana letak permaslahan yang menjadi kenikan harga beras itu," tutup AKP Ridwan Budiarta.
© Copyright 2024, All Rights Reserved