Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan perhatian langsung untuk Laael Rizki Ramadhan (11) anak SD yang menjadi korban perundungan teman sekolanya. Rizki diundang ke Gedung Sate oleh Ridwan Kamil bersama kedua orangtuanya.
- Soal Cawapres Ganjar, PDIP Coret Ridwan Kamil dan AHY
- Ganjar Belum Tentu Bisa Taklukkan Jabar Meski Ridwan Kamil Jadi Bacawapresnya
- Ridwan Kamil Dilirik Megawati, Golkar Cirebon Harap Airlangga Dampingi Prabowo
Baca Juga
Wajah bahagia terpancar dari raut wajah Rizki saat Ridwan Kamil memberikan peralatan sekolah baru untuknya. Ayah Rizki bernama Hendra dan ibunnya bernama Novi tak kuasa menahan air mata.
Rizki yang bersekolah di salah satu SD di Baleendah, Kabupaten Bandung menjadi korban perundungan diejek teman sekolahnya karena korban seringkali memakai seragam yang sama berulang kali karena tak memiliki seragam baru. Bahkan sepatu dan tas yang sering dipakainya itu merupakan pemberian dari orang lain.
Hendra sang ayah pun menangis mencurahkan kondisi ekonominya yang kesulitan. Dirinya sudah lama tak bekerja yang dulu hanya bekerja sebagai supir truk.
"Kami sekeluarga dalam kesulitan ekonomi," ujar Hendra saat bertemu Kang Emil, dalam keterangannya, Kamis (29/9).
Ridwan Kamil memberikan pesan agar Rizki tetap semangat untuk belajar dan terus bersekolah. Kepada Hendra, Kang Emil berjanji akan memberikan pekerjaan.
"Saya kasih kerjaan, yang penting halal dan dapet penghasilan," ujar Kang Emil.
Selain itu, ibunya Rizki pun dijanjikan Kang Emil akan dibuatkan tempat usaha untuk berjualan makanan di sekitar rumahnya. Agar ke depannya bisa mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
Ridwan Kamil Gagas Satgas Anti Perundungan
Koordinator Satgas Anti Perundungan JQR Rini Marlina mengungkapkan kasus-kasus perundungan yang terjadi di Jawa Barat senantiasa mendapatkan atensi khusus dari Gubernur, termasuk pembentukan tim satgas khusus JQR untuk menangani kejadian perundungan.
"Program ini langsung atensi dari bapak Gubernur Ridwan Kamil, nantinya akan melaksanakan mulai dari advokasi, edukasi dan konseling. Kedepannya kami juga bersama Disdik Jabar akan melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang juga akan turut melibatkan guru-guru BP se-Jawa Barat," ungkap Rini.
Rini berharap kejadian perundungan yang marak terjadi di Jawa Barat ini tidak terulang kembali dan menjadi perhatian khusus untuk para guru dan orangtua. Menurut Rini sampai saat ini JQR terus mendapatkan laporan perihal perundungan dari masyarakat.
"Sejak 2019 JQR telah merespons aduan yang berkaitan dengan kasus perundungan, dengan banyaknya aduan yang masuk maka akan kita respon dengan sangat serius," ucapnya.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM dr. Siska Gerfianti mendukung penuh pembentukan satgas anti perundungan. Kini, bersama JQR pihaknya tengah membuat formula kolaborasi untuk efektivitas satgas.
"Gagasan Gubernur untuk satgas anti perundungan akan kita dukung secara maksimal, kita akan kolaborasi dengan dinas terkait serta pihak yang konsen dengan masalah perundungan dari mulai pendampingan, medis hingga jika terjadi kemungkinan timbul masalah hukum," pungkasnya.
- Penerima Bansos Kemensos Di Jabar Capai 7 Juta Kepala Keluarga
- Dapat Bansos Dari Pemkot Bandung, Warga: Alhamdulillah Buat Dapur
- Pemkab Purwakarta Tuntaskan Penyaluran Bansos Covid-19 Tahap Pertama