Dampak Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia membuat Dunia Pendidikan tidak bisa melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama satu tahun lebih.
Kondisi tersebut di Kabupaten Kuningan dalam bidang pendidikan terjadi penurunan peserta didik non formal.
"Selama Covid-19, jumlah peserta didik non formal berkurang hingga 25 persen dari jumlah rata-rata pertahun itu sebanyak 30 ribu lebih peserta didik, baik dari TK maupun kelompok bermain lainnya," ujar Kepala Bidang PAUD dan Dikmas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, Elon Carlan saat ditemui di PKBM Kecamatan Jalaksana, Kamis (20/5).
Penurunan peserta didik yang terjadi itu, Elon mengatakan akibat orang tua memilih tidak melakukan pendaftaran dalam pendidikan non formal karena pandemi Covid-19.
"Ya orang tua di masa Pandemi Covid-19, memilih tidak memasukkan sekolah anaknya ke TK, PAUD atau ke Kelompok Bermain (Kober) lainnya," kata Elon yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan.
Pengalaman sebelumnya, lanjut Elon, usai mendaftar malah kebijakan sekolah itu hanya bisa melakukan KBM secara virtual atau online. Apalagi saat ini KBM belum dilakukan secara tatap muka.
"Jumlah sekolah TK di Kuningan ada sebanyak 290 dan jumlah Kober se-Kuningan ada 580 lembaga," ujarnya.
Menyinggung soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk ajaran pendidikan 2021/2022, Elon menyebut bahwa di Kuningan tidak banyak lembaga pendidikan TK yang melangsungkan tertib administrasi secara online.
"Lembaga TK yang diketahui menggunakan online dalam menerima peserta didik itu hanya ada berkisar di angka 10 sekolah TK dan itupun disebut TK yang bonafid. Kemudian untuk sisanya itu masih melakukan konvensional," ujarnya.
Ditanya soal peserta pendidikan lulusan Sekolah Kebersamaan (SKB) di Kuningan, Elon mengklaim bahwa kegiatan belajar mengajar untuk paket B maupun C tidak ada masalah dengan masa Pandemi Covid-19 sekarang.
Alasan tidak pengaruh dalam pelaksanaan KBM, Elon menjelaskan ini akibat tidak dilakukan secara tatap muka dan mengenai cara belajar mengajar juga beda.
"Untuk peserta didik paket C itu biasanya, soal diambil dan dikerjakan di rumah masing-masing dan ini jelas tidak ada pengaruh di pandemi Covid-19 sekarang," jelasnya.
Kemudian untuk jumlah lulusan paket C, lanjut Elon, dari jumlah peserta berjenis kelamin laki-laki ada sebanyak 1051 orang dan perempuan ada sebanyak 681 orang.
"Untuk jumlah lulusan peserta didik paket C atau B itu jumlah tidak lebih dari 200 ribu dan kisarannya itu sekitar 1700 peserta didik yang pasti lulus," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved