Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat serius mengatasi dampak kemarau panjang, salah satunya krisis air bersih di beberapa daerah.
Hal ini juga menjadi fokus Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar untuk membantu masyarakat meringkankan dampak kekeringan dengan menyediakan air bersih.
Bahkan, Bapenda Jabar memerintah 34 samsat untuk menyediakan air bersih di berbagai daerah yang mengalami kekeringan.
"Masalah kebutuhan air saat kemarau ini menjadi penting, karena ini salah satu kebutuhan primer. Kami dari Bapenda siap berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Kepala Bapenda Jabar Dedi Taufik, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/10).
"Maka, kami dari Bapenda sudah menginstruksikan kepada kepala Samsat untuk berkoordinasi dengan aparat pemerintah atau stakeholder setempat jika ada warga yang membutuhkan air," tambahnya.
Beberapa daerah sudah melakukan langkah-langkah mengirimkan bantuan air bersih untuk masyarakat. Ia mencontohkan, tim Samsat Majalengka dan bank bjb sudah mendatangi beberapa wilayah yang kekurangan air. Salah satu daerah yang mereka datangi adalah Desa Cisambeng, Kecamatan palasah serta ke Desa Bongas Kulon dan Bongas Wetan.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, tim Samsat Majalengka mengirimkan 17 Mobil Tangki Air PDAM dengan kapasitas 6.000 liter. Semua itu terlaksana hasil Kerjasama dengan Satlantas Majalengka, Perwakilan Jasa Raharja Wil.Cirebon dan Bank BJB Cabang Majalengka.
Daerah lain adalah Ciamis. Tim Samsat Ciamis menyalurkan bantuan distribusi air bersih ke Desa Sukamantri Kecamatan Panjalu.
"Semua ini akan berjalan di semua daerah. Tentu ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kekeringan ini," terangnya.
Diketahui, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin pun menyoroti masalah kekeringan di beberapa daerah. Salah satunya di Bekasi. Untuk urusan ini, pihaknya sudah mendistribusikan 5 juta liter air bersih. Jumlah itu akan terus bertambah.
Di sisi lain, agar krisis air bersih ini tidak kembali terulang pada musim kemarau mendatang, ia mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur penunjangnya sudah disiapkan, mulai dari perencanaan pembangunan bendungan hingga embung-embung dan juga sumur resapan.
Namun ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan selama musim kemarau ini, utamanya kebersihan drainase, sehingga ketika musim penghujan datang, drainase tidak tersendat dan mengakibatkan banjir.
"Untuk infrastruktur itu pasti ada, kalau bendungan perlu waktu. (Ada pula) Sumur resapan, embung-embung, ini sudah termasuk yang diprioritaskan untuk dibangun di Bekasi ini," kata Bey.
"Dan kita juga harus ingat, pada saat kekeringan seperti ini kita juga jangan terlena. Kita harus membersihkan lingkungan, jangan sampai nanti pada saat kekeringan, kering, pada saat hujan malah banjir," pungkas Bey.
© Copyright 2024, All Rights Reserved