Nabila Fitri Nuraini (18), siswi SMK Kesehatan di Kabupaten Bandung Barat diduga menjadi korban perundungan yang dilakukan oleh teman sekelasnya hingga meninggal dunia.
Korban meninggal dunia pada Kamis (6/6) kemarin. Sebelum meninggal korban mengalami gangguan jiwa.
Siti Aminah, Ibunda korban mengatakan, dirinya baru mengetahui anaknya menjadi korban aksi bullying dari sahabat anaknya. Pasalnya, almarhumah adalah anak yang pendiam.
“Saya tau anak saya dibully pun melalui sahabatnya yang cerita ke saya bahwa anak saya diperlakukan seperti itu, lalu saya tanya ke anak saya ternyata betul,” katanya, Senin (10/6).
Siti mengaku sempat berencana akan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak sekolah. Akan tetapi rencana tersebut dilarang oleh almarhumah, karena korban tidak mau punya masalah.
“Tetapi saya mau kasih tau ke Kepsek, Wali kelas, tetapi anak saya tidak memperbolehkan dengan alasan anak saya ke sekolah untuk mencari ilmu bukan untuk mencari musuh,” tuturnya.
Selain itu, almarhumah pun pernah bercerita bahwa AN, terduga pelaku bullying tersebut sering berbicara kasar dan menyakitkan.
"Karena kata almarhum saya ga tau kalau omongan orang ini sangat menyakitkan. Bicaranya mungkin kalau kata temen-temennya selalu berkata-kata kasar menyebut nama binatang kaya gitu dan selalu nyuruh nyuruh saat mengerjakan tugas," ungkapnya.
Tak hanya itu, korban yang merupakan anak pertama itu sering diperintah menggendong AN terduga pelaku sejak kelas 1 SMK.
"Dari kelas 1 tetapi anak saya tidak ngomong, anak saya waktu itu disuruh gendong orang itu sampai ruang kelasnya itu bukan 1 atau 2 kali saja," beber Siti Aminah.
Lebih lanjut dirinya menceritakan, anaknya pernah meminta agar terduga pelaku berhenti melakukan bully dan mengubah sikapnya sebelum ada korban lagi.
"Karena almarhum pernah bilang video call bersama pelaku, ia titip pesan untuk mengubah sikap kamu, saya ikhlas jadi korban kamu, tetapi saya tidak ikhlas kalau ada korban lain," tuturnya.
Siti Aminah dengan tegas akan membawa kasus ini ke arah hukum. Hal tersebut agar memberikan efek jera pada pelaku bullying.
"Tetap kita akan melakukan jalur hukum agar mendapatkan efek jera, takutnya nanti ada lagi korban lagi," tegasnya.
Almarhumah tinggal di Kampung Centeng, RT 05 RW 07, Desa Cihanjuang, Parongpong, Bandung Barat. (Bagus Ismail)
© Copyright 2024, All Rights Reserved