Animo masyarakat untuk pulang kampung pada mudik lebaran tetap tinggi, walaupun isu virus Corona di Indonesia bisa dibilang mengkhawatirkan. Bahkan, penjualan tiket kereta api mencapai 30 persen di awal Maret.
Mengantisipasi arus mudik di tengah wabah virus Corona yang saat ini ditetapkan sebagai pandemik, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menyiapkan sejumlah skema angkutan mudik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi menerangkan, berbagai opsi telah disiapkan pihaknya di titik-titik keramaian.
“Saya buat surat edarannya, termasuk di simpul-simpul transportasi darat. Ini dalam upaya pencegahan dan penanganan. Nanti kita lihat lagi perkembangannya," ujar Budi dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/3).
Selain itu, sambung Budi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga telah memberlakukan kontrak kepada angkutan mudik gratis di tahun ini.
“Katakanlah kondisi Corona tak kunjung selesai, berbagai skema telah kami siapkan. Namun begitu kontrak untuk angkutan mudik gratis tetap kita jalankan,” jelas Budi.
Diprediksi, jumlah angkutan mudik lebaran tahun ini mencapai 59.265 peserta mudik. Adapun untuk angkutan lebaran tahun ini jumlah bus bisa mencapai 1.317 bus dengan jumlah daerah tujuan mencapai 38 daerah.
"Berbanding tahun lalu, di mana realisasi peserta mudik mencapai 54.045 dengan jumlah angkutan bus mencapai 1.243 unit dengan jumlah daerah tujuan mencapai 35 daerah," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Ferry Indonesia Ira Puspadewi mengatakan, sebagai antisipasi virus Corona pada Lebaran tahun ini dilakukan dengan menyiapkan SOP berdasarkan protokol dari otoritas kesehatan.
“Antisipasi corona untuk lebaran, sudah ada. Kami ada thermal scanner. Sesuai protokol. Nanti dari rujukan sesuai SOP. Paling penting ada pembersihan massal di pelabuhan dan kapal-kapal kami,” terangnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved