Keberadaan bank emok kini jadi sorotan sejumlah elemen di Kabupaten Bandung. Dari sekian banyak yang menilai meminjam uang dari bank emok mencekik ternyata ada sosok yang berpandangan lain.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Uya Mulyana adalah figur itu. Anggota DPRD Kabupaten Bandung ini bahkan membela kehadiran bank emok yang saat ini mulai berkeliaran di wilayah Kabupaten Bandung.
Menurutnya, tidak semua bank emok membebani peminjam dengan bunga tinggi. Dirinya menuding ada bank emok yang mendompleng dan memberikan angsuran tinggi sehingga menyerupai renternir.
"Perlu diklarifikasi, sebab keberadaan bank emok itu sebenarnya membantu masyarakat yang butuh modal. Bisa saja peminjam tidak punya usaha sehingga uang dipakai untuk keperluan sehari-hari," ujarnya, Rabu (12/2).
Mulyana menambahkan fenomena bank emok di Kabupaten Bandung itu harus jadi pemikiran bersama. Dirinya mempersilahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memeriksa bank emok yang kerap berkeliling ke rumah.
"Kalau tidak jelas, itu bisa dikatakan sebagai kegiatan mengarah kepada praktek renternir. Kita tidak bisa mengintervensi kalau bank emok itu diindikasikan sebagai sebuah praktek renternir terselubung," pungkas Uya.
Sebelumnya, Ketua Komisi D dari Fraksi PKS Maulana Fahmi menyebut sudah puluhan warga mengeluhkan karena terjerat masalah pinjaman dari bank emok. Maka dari itu Pemda Kabupaten Bandung harus bertindak.
"Kami berharap masalah bank emok bisa dijadikan agenda kerja semua pihak agar masyarakat tidak lagi terjerat tipu dayanya. Harus diawasi gerak langkah dari pihak pihak yang jadi pelakunya," ungkapnya.
Anggota Fraksi Partai Demokrat Yayat Sudayat segera pemerintah setempat segera menindaklanjuti bank kelililing berwujud rentenir yang biasa dikenal warga bank emok itu karena cukup meresahkan.
"Memang bagi sebagian orang menolong namun nanti akan membuat menderita. Awalnya memberi kemudahan namun, ujung-ujungnya mencekik hingga peminjam jadi malah balik berhutang," ungkapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved