Pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi yang menyebut jangan memilih Imron pada Pilkada 2024 dinilai menyerang sang bupati. Akibatnya, puluhan kader PDI Perjuangan mendatangi kantor DPRD setempat, Rabu (9/11).
Kedatangan kader banteng moncong putih tersebut untuk meminta pertanggungjawaban Luthfi karena dinilai telah menjatuhkan nama baik Imron yang juga Ketua PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon. Namun ketika puluhan kader datang ke gedung DPRD setempat, Luthfi sama sekali tak nampak batang hidungnya.
Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Bejo Kasiyono menegaskan, pernyataan Luthfi membuat kader tidak terima karena dinilai merusak nama baik Bupati Imron dan PDI Perjuangan.
"Pernyataan tersebut dilontarkan di acara yang dihadiri bupati dan masyarakat. Ini sangat tidak pantas dan tidak beretika, ada bupati lho saat ngomong seperti itu," tuturnya, Rabu (9/11)
Menurut Bejo, masyarakat tidak boleh diintervensi karena mempunyai hak politik memilih dan dipilih. Karenanya, ia menganggap ucapan Lutfi bernada provokasi.
"Bicara seperti itu dihadapan masyarakat dianggap provokasi. Mereka juga mempunyai hak politik memilih dan dipilih," ungkapnya.
Bejo menjelaskan kehadiran Lutfi sebagai ketua DPRD di acara yang bersamaan dengan bupati, seharusnya bisa lebih beretika, sebagai unsur dalam pimpinan daerah.
"Kapasitasnya kan sebagai ketua DPRD di launching Desa Wisata Pengarengan bersamaan dengan bupati. Harusnya dapat lebih beretika saat menyampaikan sesuatu," ujarnya
Sementara itu, Bendahara PAC Plumbon, Nico mengatakan, perkataan Lutfi dengan kalimat jangan pilih Imron sangat melukai dan menyakitkan.
"Sangat melukai dan menyakitkan, kami akan mengambil sikap tegas melayangkan pengaduan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD, melalui BBHAR (Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon dan melayangkan pengaduan masyarakat ke Polres dan polsek-polsek se-Kabupaten Cirebon," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Mohammad Luthfi memberikan sambutan pada launching Desa Wisata Pengarengan, Kecamatan Pangenan, pada Rabu (2/11). Dalam sambutannya, Lutfi menyampaikan kritik karena masih ada jalan yang rusak.
"Gimana pariwisatanya maju kalau jalannya blesak (jelek). Kalau tahun depan belum mulus, bupati jangan dipilih lagi," kata Luthfi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved