Dilanda Kekeringan Ekstrem, Warga Sampih Cirebon Gelar Doa Tolak Bala

Warga Sampih Cirebon menggelar acara Rebo Wekasan doa menolak bala/RMOLJabar
Warga Sampih Cirebon menggelar acara Rebo Wekasan doa menolak bala/RMOLJabar

Kemarau panjang tahun ini mengakibatkan bencana kekeringan di hampir semua wilayah, sebagai upaya menolak bala atau bencana ratusan warga Desa Sampih Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon menggelar doa tolak bala Rebo Wekasan atau Rabu terakhir di bulan Safar. 


Kuwu Sampih, Suherman mengatakan Rebo Wakasan menjadi salah satu tradisi masyarakatnya untuk memohon perlindungan pada Allah SWT dengan menggelar shalat sunah berjamaah dilanjutkan dengan dzikir dan berdoa bersama-sama. 

sebagai bentuk permohonan kepada sang Pencipta agar terhindar dari segala macam musibah dan cobaan. 

“Masyarakat berkumpulnya menggelar di Masjid sebelum jam 7 pagi untuk menggelar shalat hajat dafulbala secara berjamaah untuk meminta perlindungan dari Allah SWT dari semua bencana,” kata Suherman ditemui di Masjid desa setempat, Rabu (13/9). 

Pria yang karib disapa Herman tersebut berharap dengan menggelar rebo wakasan masyarakatnya terhindar dari segala mara bahaya dan bencana, diberikan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan.

Terpisah, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mauawanah Cirebon, Kiai Fathurrohman menjelaskan Rebo Wekasan disebutkan rabu terakhir diturunkan musibah, bencana atau bala sehingga sebagian ulama memberikan solusi agar melakukan doa meminta perlindungan pada Allah SWT agar terhindar dari bencana-bencana. 

Apalagi saat ini ada berita jika kita akan menghadapi kemarau panjang dan sudah banyak wilayah yang mengalami krisis air bersih dan kekeringan pada lahan-lahan pertanian.

“Sangat tepat sekali Rebo wekasan kita berdoa dan bermunajat memohon perlindungan dari bencana-bencana,” tutupnya.