Kecamatan Banyuresmi menjadi salah satu dari lima wilayah di Garut yang dikarantina lokal setelah ada kasus pertama Covid-19. Apalagi wilayah Banyuresmi jadi sentra tukang cukur yang melakukan pekerjaannya di Ibukota.
Kepala Desa Sukasenang Kecamatan Banyuresmi Iwan Ridwan, menyebut jika di wilayahnya ada sekitar seribuan orang yang merantau ke Jabodetabek dan Bandung. Selama tiga pekan ini, sudah ada 400 orang yang memilih pulang atau mudik.
"Kami prediksi ada 600 lagi yang akan pulang. Apalagi di tempat perantauan tidak bisa kerja. Jadi mereka pilih pulang kampung," ucap Iwan, Rabu (1/4).
Mereka yang merantau, disebut Iwan tak hanya berprofesi sebagai tukang cukur. Ada juga yang bekerja di pabrik. Dari laporan yang diterimanya, para perantau itu akan kembali pulang beberapa pekan ke depan.
"Kami sudah kasih pemberitahuan. Setiap orang yang datang dari luar kota, harus melapor. Serta memeriksakan diri ke Puskesmas. Apalagi jika ada gejala sakit," katanya.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona, Pemerintah Desa (Pemdes) kata Iwan mengaku telah melakukan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan di 16 RW dan 59 RT.
"Selama tujuh hari kami lakukan penyemprotan. Mulai dari sekolah, masjid, dan fasilitas umum lainnya. Warga juga sudah diingatkan untuk diam di rumah sementara waktu," ucapnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved