Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Sopandi mengaku, pihaknya telah melakukan survei kepada siswa didik dan para orang tua terkait pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
Dedi mengatakan, pihaknya mendapat masukan terutama terkait beban biaya internet yang harus ditanggung orang tua. Selain itu, pihak orang tua dan siswa ingin pembelajaran yang bersifat konseptual.
"Ada beberapa hal yang disampaikan oleh anak atas keinginan dari pembelajaran daring, keinginannya agar pembelajaran ini tidak terlalu banyak dibebani tugas, materi dan pembelajarannya itu konseptual dan kontekstual," ucap Dedi, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (16/7).
Terkait biaya kuota dan internet, Dedi menyebut, pihaknya telah mengalokasikan Anggaran Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/SMK di Jabar.
"Jumlahnya Rp770 miliar untuk pembelian kartu kuota internet. Anggarannya akan disisihkan dari BOP untuk pembayaran SPP sekolah. Sementara sekolah swasta bantuan kuota internet dananya berasal dari BOS," katanya.
Untuk daerah yang sulit mengakses internet, lanjut Dedi, pihaknya akan mengirimkan paket buku melalui PT Pos ke masing-masing rumah.
"Ada 1300 titik lokasi yang berada di desa-desa hutan, mereka sebetulnya di drop kuota apapun, memang tidak ada internet. Sehingga ada beberapa hal yang harus dikirim melalui pos juga beberapa metode pembelajaran," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved