Sekolah harus menjadi rumah kedua bagi tumbuh kembang anak. Untuk itu, konsep rumahku surgaku harus mampu bertransformasi menjadi Sekolahku Surgaku.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto dalam Workshop Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Ramah Anak, di Aula Hotel Ciwareng Inn, Kamis (30/1).
Kang Ipung, begitu ia karib disapa, juga kembali mengingatkan mengenai budaya sehat tanpa sampah, terutama sampah plastik.
Menurutnya, menjaga lingkungan merupakan bagian perwujudan dari lingkungan ramah anak. Untuk mendukung program tersebut, guru dan kepala sekolah harus mampu mencarikan solusi dari masalah yang ada.
"Ramah anak juga adalah wujud merdeka belajar yang menjadi fokus utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dimana siswa diberikan kebebasan dalam memilih tempat dan pembelajaran yang ingin dipelajari, kemudian tugas guru adalah membimbing keinginan siswa dalam lingkup pembelajaran," ujarnya.
Dia katakan berikutnya, sekolah adalah surga bagi ilmu pengetahuan yang lebih luas. Kemudian, sekolah dalam hal ini menjadi tempat belajar bermasyarakat dimana para peserta didik, guru, dan kepala sekolah mampu berinteraksi dengan baik kemudian saling menghargai satu sama lain dalam lingkungan yang bahagia.
Sekolah Ramah anak, lanjut Purwanto adalah upaya pemerintah kabupaten Purwakarta dalam memanusiakan manusia.
"Menjadikan sekolah-sekolah sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi tumbuh kembang peserta didik," demikian Kang Ipung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved