Sudah memasuki triwulan kedua Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran masih kesulitan mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
- Arus Balik Lebaran, 79.310 Orang Masuk ke Kota Bandung
- Sekoper Cinta Diminati Masyarakat, Lina Ruzhan Harap Semakin Banyak Murid Sukses
- Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Bandung Aktifkan Puskesmas Untuk Tracing
Baca Juga
Diketahui, menurut data yang dihimpun DKPKP Kabupaten Pangandaran, dalam APBD Tahun Anggaran 2022 Target PAD yang dibebankan senilai Rp 5,4 Milyar.
Kendatipun demikian, karena berbagi faktor, target batu tercapai sejumlah 7 persen dari apa yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
Kepala DKPKP Kabupaten Pangandaran Dedi Surachman menjelaskan, cuaca buruk, nelayan yang disinyalir menangkap baby lobster dan transaksi diluar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) menjadi faktor menurunnya capaian target.
"Kita sudah mengajukan rasionalisasi penurunan target. Cuaca buruk juga ini sangat menjadi faktor utama, nelayan sangat beresiko. Apalagi sekarang masa paceklik, biasanya setengah tahun," ungkap Dedi kepada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (27/6).
Capaian target, menurut Dedi, masih sangat kecil, ia mengaku sudah melakukan evaluasi dengan jajarannya karena masih punya 93 persen lagi target dengan sisa waktu beberapa bulan.
"Ya kami harap kebocoran ini tidak terjadi lagi, tidak ada nelayan yang langsung menjual ke bakul, tapi lewat TPI karena kalau melanggar nanti dapat sanksi," tandasnya.
- Pj Gubernur Jabar Targetkan PAD Tahun 2024 Sebesar Rp35,88 Triliun
- Minim PAD, Penegak Hukum Diminta Ungkap Kebocoran Anggaran PDAM Purwakarta
- Pemkot Bandung Raih PAD Lebih dari Rp 2 Triliun Tahun Lalu, 2023 Bisa Bertambah