Pasca melakukan pemasangan spanduk sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang tak kunjung menyelesaikan banjir, warga Kampung Pangasinan, Desa Karangligar mendapat angin segar dari para wakilnya di DPRD Karawang.
Masyarakat Kampung Pangasinan yang selama 13 tahun kerap dilanda banjir tersebut, pun dijanjikan para legislator yang siap mengarahkan Pokok Pikiran (Pokir) atau aspirasi untuk meminimalisir banjir di daerahnya.
Bahkan, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Karawang, Surayana akan memberikan alokasi anggaran penanganan banjir sebesar Rp 600 juta untuk wilayah Desa Karangligar yang kerap dilanda banjir tahunan.
"Saya memberikan alokasi anggaran penanganan bencana banjir di wilayah desa Karangligar senilai Rp 600 juta. Anggota Komisi III lainnya, Komarudin dan Abas masing-masing senilai Rp 500 juta dan Rp 200 juta," ujar Suryana, Kamis (30/01).
Suryana menjelaskan, anggaran tersebut akan digunakan untuk memperbaiki saluran-saluran pembuangan air yang telah rusak, normalisasi sungai penyebab banjir, hingga pintu air yang diharapkan bisa mengurangi dampak banjir.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang sepakat untuk segera turun melakukan survey terhadap seluruh titik-titik sumber banjir yang akan diperbaikinya pada Senin (03/02) mendatang.
"Karena ini butuh penanganan segera, maka kami minta Dinas PUPR secepatnya bergerak ke lapangan untuk mengerjakan perbaikannya," ujarnya.
Sementara itu, Salah seorang Warga Desa Karangligar, Agus Tohari mengapresiasi niat baik para anggota DPRD Karawang yang bakal mengarahkan pokirnya untuk mengurangi dampak banjir tahunan di desanya.
Namun demikian, Agus bersama warga desa lainnya tak serta merta menurunkan spanduk berisi kekecewaan warga, meski legislator menyatakan akan menyelesaikan persoalan banjir.
"Setelah dilakukan normalisasi juga kami tak akan mencabut spanduk, tapi kami bakal mengganti spanduk dengan ucapan terimakasih pada DPRD dan Pemkab Karawang," ujar Agus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved