Kabupaten Kuningan memiliki jumlah desa mencapai 361. Dari jumlah tersebut, Desa Cibuntu yang dulu berpredikat tertinggal kini, menjelma menjadi daerah mandiri dengan raihan prestasi gemilang.
Pesona dan ragam prestasi Desa Wisata Cibuntu yang ada di Kecamatan Pasawahan tersebut turut menjadi perhatian wisatawan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bahkan pernah berkunjung pada 2021.
Desa Cibuntu berada di urutan kelima tingkat ASEAN pada 2016 bidang homestay. Selain itu pada 2017, Desa Cibuntu terpilih sebagai desa wisata terbaik dua di Indonesia dalam perhelatan Community Based Tourism (CBT) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Kemudian, pada tahun 2019 mendapat penghargaan Indonesia Sustainable Torism Award (ISTA) di Singapura. Tak hanya itu, ada pula pengharagaan Anugerah Desa Wisata, kategori desa inspiratif mandiri, oleh Kemenparekraf pada tahun 2021.
Potensi wisata hingga sumber daya alam dimanfaatkan menjadi sumber kehidupan dan ekonomi warga setempat. Tidak sedikit masyarakat dari luar Desa Cibuntu merasa nyaman menikmati keramahan warga yang juga menjadi pengelola wisata.
"Kami punya curug gongseng, situs purbakala, mata air kahuripan, kawasan konservasi kebun bambu petung, kolam ikan terapi, camping ground, dan kolam renang, sampai kampung domba. Itu semua dikelola oleh masyarakat di bawah naungan bumdes," kata Kepala Desa Cibuntu Abah Awam sapaan akrabnya kepada Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (24/5).
1. Masuk Sebagai Pemenang Desa BRILian
Abah Awam menyampaikan Desa Cibuntu pada 2021 sebagai salah satu dari 15 Desa BRILian Batch 2. Karena, Desa Cibuntu memiliki keunggulan tersendiri, yaitu inovasi dalam wisata alam dan budaya.
"Alhamdulillah, waktu itu Cibuntu menjadi salah satu pemenang Desa BRILian. Kami merasa senang dan memanfaatkan hadiah tersebut sebagai modal pengembangan BUMDes setempat," ujarnya.
Ia menerangkan, waktu itu keberadaan Bank BRI di tengah-tengah Desa Cibuntu sejak tahun 2017 dinilai sangat membantu dalam pengembangan usaha kecil maupun menengah milik masyarakat setempat.
"Dengan adanya BRI memberi kemudahan-kemudahan pemberian pinjaman kepada masyarakat kami terutama untuk sektor usaha baik kecil atau menengah," terangnya.
Terlebih sejak tahun 2017 BRI juga telah banyak memberikan sumbangan kepada desa dan masyarakat Cibuntu dalam proses pinjaman dan sumbangan alat-alat untuk dimanfaatkan balai desa dan di luar balai desa.
"Untuk ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) BRI memberikan sumbangan berupa alat-alat untuk keperluan di kelompok itu," jelasnya.
2. Perlahan Mengubah Paradigma Masyarakat
Dia menyadari, tak mudah mengubah kondisi desa saat itu. Fasilitas publik yang belum memadai, ekosistem lingkungan yang rusak, hingga SDM masyarakat yang belum mumpuni.
Kendati demikian, Awam patut bersyukur. Dukungan dari warga untuk membangun desa tak pernah surut. Keterlibatan masyarakat membangun desa menjadi kunci keberhasilan Cibuntu menjadi desa wisata (village tourism).
Warga pun rela jika harus kehilangan sepetak tanah untuk akses mobil menuju pemukiman. Semua kandang kambing milik warga pun dipindahkan dan dipusatkan di areal tanah milik desa.
“Partisipasi masyarakat agar Cibuntu jadi desa wisata sangat kuat dan kompak. Tadinya hanya ingin sederhana saja, (minimal) jangan sampai jelek. Karena masing-masing rumah punya kandang kambing, maka bau pesing dan kotoran sangat menyengat. Kami upayakan agar dijadikan satu tempat, agar nyaman dan dari sisi lingkungan pun lebih sehat,” tutur Awam.
3. Cibuntu Sebagai Desa Sadar Wisata
Pada 17 Februari 2012, Desa Cibuntu dikenalkan sebagai desa wisata sekaligus mengukuhkan Kelompok Sadar Wisata dan kelompok sanggar seni yang sudah dibekali pelatihan.
Selang delapan bulan kemudian, pada 15 Desember 2012 dilaksanakan Desa Wisata Cibuntu dideklarasikan oleh Bapak Bupati Kuningan dan Ketua STP Trisakti Jakarta.
Tahun 2013, pendampingan dan pelatihan terus diberikan oleh kelompok studi maupun Dinas Pariwisata Kabupaten Kuningan. Seperti pelatihan masak, kuliner, pengelolaan homestay, tata cara memandu wisata, penyusunan paket wisata, pelatihan kesenian, loka karya kerajinan hingga pelatihan dasar-dasar ilmu kepariwisataan.
“Tidak hanya bagi kelompok pengelola wisata, tujuh nilai dalam Sapta Pesona pun harus dimiliki oleh warga setempat. Karena dalam Sapta Pesona ada nilai ramah dan kenangan. Artinya, masyarakat harus bisa memberikan kenangan yang baik kepada pengunjung yang datang ke Cibuntu,” tutur Awam.
Terpisah, Pimpinan Cabang BRI Kabupaten Kuningan Ivan Abdul Latif menuturkan bahwa Desa Cibuntu masuk sebagai pemenang Desa BRILian batch 2 dengan inovasi alam dan budaya serta kekompakan masyarakat dalam memajukan Desanya.
Ia mengatakan, sebagai bank yang fokus terhadap UMKM, BRI merasa sangat bangga dan bahagia dapat hadir bersama-sama para kepala desa yang menjadi pilar ekonomi dan menggerakkan ekonomi daerah dengan segala potensi yang dimiliki.
"Bank BRI memiliki program pemberdayaan masyarakat. Semua ini kami bangun menjadi satu kesatuan untuk memberikan makna Indonesia yang sesungguhnya. Masyarakat desa merupakan pilar penting ekonomi, baik itu dari Pemerintah Desa, BUMDes, maupun para pelaku UMKM-nya. Kami senantiasa terbuka untuk dapat melengkapi menjadi satu kesatuan dari program-program desa dengan berbagai produk layanan yang ada," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved