Pemprov Jabar terus berinovasi menurunkan angka stunting di 27 kabupaten/kota. Apalagi, Jabar menjadi salah satu provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menerangkan, dengan jumlah penduduk yang hampir mencapai 50 juta dan ada 800 ribuan bayi lahir setiap tahunnya. Hal itu membuat Pemprov harus menyiapkan sejumlah strategi agar angka stunting bisa turun.
"Menurut Pak Hasto (Kepala BKKBN RI) hampir 800 ribuan bayi lahir di Jabar karena produktivitas vertilitas tinggi. Baru setahun menikah, sudah pada hamil. Dan jika bayi di Jabar mengalami stunting tentu mimpi besar menjadi ekonomi besar dunia ini bisa terhalang," terangnya di Gedung Sate, Rabu (14/12).
Oleh sebab itu, Pemprov Jabar fokus mengedukasi para ibu untuk mencegah stunting pada calon bayi. Sebab, jika hanya berfokus pada balita yang sudah lahir akan sulit menekan angka stunting.
"Sesuai arahan Pak Menteri (Budi Gunadi Sadikin) jangan salah kaprah, prioritas terpenting mengatasi stunting bukan bayinya tapi di ibu hamil dan calon ibu sebelum menikah," ucapnya.
Saat ini, angka prevalensi stunting Provinsi Jawa Barat per kabupaten kota berdasarkan SSGI 2021 sebesar 24,5 persen. Ditambah, arahan dari Kementerian Kesehatan, Jabar bertekad menurunkan angka stunting hingga 14 persen.
Mantan Wali Kota Bandung itu optimistis tahun ini angka prevalensi stunting di wilayahnya menurun. Ditambah, kinerja dan upaya yang dilakukan berbagai pihak sangat maksimal.
"Saya senang surveinya bukan 5 tahunan tetapi setahunan. Nanti awal Januari Pak Menteri akan rilis stunting Jabar dari 24 persen turun ke berapa. Feeling saya sih turun karena kerja-kerja menurut saya sangat luar biasa dari provinsi hingga kepala daerah jadi Insyaallah membaik," tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved