Entaskan Kemiskinan, Pemkot Bandung Berencana Tambah ATM Beras

Petugas memperlihatkan proses pengambilan beras menggunakan kartu khusus di ATM Beras/Ist
Petugas memperlihatkan proses pengambilan beras menggunakan kartu khusus di ATM Beras/Ist

Pengentasan kemiskinan melalui berbagai upaya dan program terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Salah satunya seperti membuat program ATM Beras yang telah berlangsung sejak 2018.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menerangkan, ATM Beras merupakan program pendukung pengentasan kemiskinan yang masih terus berjalan. Program tersebut diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu.

Dijelaskan Gin Gin, satu unit ATM Beras dapat membantu 75 kepala keluarga (KK). Setiap bulannya, masing-masing KK bisa memperoleh 10 kg beras. 

"Satu kali pengambilan itu 2,5 kg per minggu. Jadi, dalam waktu sebulan, satu KK bisa mendapatkan 10 kg beras," ujar Gin Gin, Jumat (24/6).

Gin Gin mengatakan, program ATM Beras tersebut akan diberikan selama satu tahun untuk masing-masing KK. Setelah itu, daftar KK lain akan dijadikan sebagai penerima bantuan ATM Beras di periode selanjutnya. 

Untuk memvalidasi data penerima manfaat ATM Beras, DKPP Kota Bandung berkoordinasi dengan pihak kewilayahan. Para penerima manfaat sudah harus terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). 

Seperti halnya ATM uang, ATM Beras juga menyediakan kartu untuk warga yang terdaftar. Langkah tersebut demi menjaga keamanan dan tepat sasaran penerima manfaat.

Selain ketahanan pangan, ATM Beras yang ditempatkan di masjid, geraja dan kantor kelurahan tersebut memiliki nilai toleransi. Sehingga tidak hanya menyalurkan beras, tapi ada aspek edukasi yang diberikan pada masyarakat. 

"Makanya kenapa ATM Beras ini kami letakkan di tempat ibadah agar warga bisa mendapatkan arahan ilmu agama sekaligus kita salurkan bantuan beras," ucap Gin Gin.

Pembagian beras dilakukan selepas salat Subuh bagi warga muslim, atau setelah kebaktian bagi penganut agama Kristen. Untuk pengisian ATM Beras diperoleh dari cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) dengan kategori beras premium kualitas baik. 

"Warga juga bisa ikut memberikan sumbangan mengisi beras ke ATM Beras. Karena kan target dari kami ini 75 KK. Jika semakin banyak stok beras yang tersedia, kami juga bisa menambah list penerima manfaat," tuturnya.

Hingga saat ini, terang Gin Gin, sudah ada 30 ATM Beras yang tersebar di 27 kecamatan. Namun pada tahun ini, DKPP berencana menambah sebanyak enam ATM Beras untuk melengkapi seluruh kecamatan di Kota Bandung. 

"Sampai sekarang sudah ada 30 ATM Beras di 27 kecamatan. 24 di antaranya dari DKPP dan 6 dari Baznas Kota Bandung," kata Gin Gin.