RMOLJabar. Tujuan pendidikan sekarang ini semakin bergeser. Apalagi di era revolusi industri 4.0. Penyampaian muatan informasi bukanlah yang harus diutamakan pada pendidikan saat ini, karena pengetahuan dan informasi dapat dengan sangat mudah diakses dengan hanya mengetikkan keyword di google atau situs pencarian yang lainnya.
"Pendidikan di era revolusi industri 4.0 yang mengarah pada disrupsi teknologi, harus betul-betul memperhatikan bagaimana cara membangun karakter peserta didik," ujar Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Sukabumi Sistiana Windyariani, Kamis (2/5).
Menurutnya, perkembangan pembelajaran berbasis internet semakin berkembang pesat. Akan tetapi, pembelajaran seperti ini semakin kehilangan sentuhan afektif khususnya kompetensi nilai religius bagi siswa sehingga tidak mengimbangi kondisi kehidupan yang semakin krisis moral.
"Kemudahan menggunakan akses internet yang sudah mengarah ke disrupsi teknologi memang tidak bisa dihindari, solusi yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan teknologi tersebut sebaik-baiknya," ucapnya.
Oleh karena itu, guru perlu kreatif memanfaatkan teknologi untuk menarik siswa belajar dengan tetap fokus terhadap pembentukkan karakter siswa. Pendidikan karakter sendiri merupakan proses edukasi untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada diri peserta didik dalam setiap jenjang pendidikan.
"Mulai membimbing, serta melatih peserta didik untuk dapat selalu bertindak di kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Selain itu pendidikan di era ini perlu diarahkan untuk membangun literasi humanistik (literasi manusia) dalam ruang-ruang kelas," ungkapnya.
Literasi manusia menjadi penting untuk bertahan di era ini, tujuannya adalah agar manusia bisa berfungsi dengan baik di masyarakat dan dapat memahami interaksi dengan sesama manusia. Tidak kalah penting menghadirkan nilai-nilai Al-Qur’an dan hadits dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya mengintegrasikan konteks mata pelajaran dengan ayat dan nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan hadits.
"Pembelajaran seperti ini akan menyeimbangkan kehidupan yang semakin minimalis dalam nilai-nilai kebaikan, juga mengisi relung-relung hati para siswa dengan sesuatu yang bermakna untuk kehidupan dunia serta akhirat para generasi penerus," pungkasnya. [gan]
© Copyright 2024, All Rights Reserved