Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Wakil Ketua Majelis Syura, Mohamad Sohibul Iman secara resmi menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
- Politisi PKS Ini Ingatkan 3 Penyakit Politik Jelang Pemilu 2024
- Pertanyakan Pengesahan Perppu Cipta Kerja, PKS: Untuk Kepentingan Nasional atau Siapa?
- Dituding Denny Siregar, Muhammad Sabil: Saya Bukan Kader PKS
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa bakal patuh dan fatsun terhadap keputusan pimpinan pusat.
"Kita akan mengikuti arahan dari pimpinan, kita tidak akan keluar dari koalisi perubahan, kita akan full support," ungkap dia, Selasa (31/1).
Meski begitu, menurut dia pernyataan tersebut masih belum final karena deklarasi pencalonan capres diperkirakan bakal dilakukan saat musyawarah majelis syuro.
"Tapi ketuk palunya di musyawarah majelis syuro nanti, di Rakernas tanggal 24 Februari nanti. Kita secara formal administrasif nunggu musyawarah, kalau kader kita simpatisan kita sudah banyak yang siap, tapi ini kan belum secara formal jadi kita masih menunggu arahan," bebernya.
Budi menjamin, PKS di Kabupaten Bekasi juga masih sejalan dengan sikap yang diputuskan pimpinan pusat pada koalisi perubahan yang terdiri dari PKS, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.
"Seperti yang disampaikan, kita tidak keluar dari koalisi perubahan," bebernya.
Jika ketiga partai memegang komitmen untuk terus berkoalisi hingga pencalonan presiden, maka sangat memungkinkan Anies Baswedan bisa menjadi calon presiden, mengingat jika ketiga partai tersebut bergabung, jumlah kursi dari ketiganya lebih dari 20 persen.
"Dengan koalisi ini menurut perhitungan sudah lebih dari 20 persen batas pencalonan capres, koalisi perubahan sudah sekitar 28 persen jadi sangat memungkinkan jika Anies bisa menjadi calon presiden pada pemilu 2024 nanti," tandasnya. 
- Jika Airlangga Bergabung, Anies Untung
- Menunggu Lawan Anies Baswedan di Pilpres 2024
- Anies Ungkap Sederet Kriteria Cawapres Idamannya
