Forum Air Sedunia, Dwi Agus Kuncoro Paparkan 5 Inovasi Sumberdaya Air

Dihadapan para ahli-ahli air yang berkumpul pada Forum air sedunia (WWF) ke Bali, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro memaparkan 5 inovasi pengelolaan sumberdaya air yang berhasil diciptakan tim pakar sumberdaya air BBWS Cimancis.

"Kami mengenalkan inovasi oleh saya dan teman-teman dari BBWS Cimancis dalam mengelola sumberdaya air, ada 5 pilar dan 5 inovasi untuk melayani masyarakat secara cepat," kata Agus ditemui di Indonesia Pavillion Nusa Dua Bali, Rabu (22/5).

Menurut Agus, inovasi yang telah diciptakan BBWS Cimancis berupa layanan peta geoteknik yang bisa diakses publik dan sangat berguna bagi para akademisi, maupun masyarakat secara umum.

Peta geoteknik tersebut akan di update secara berkala dengan penambahan titik-titik wilayah bahaya bencana dan  para praktisi, akademisi dan masyarakat umum dapat mengambil data peta geoteknik secara gratis sebagai layanan dari BBWS Cimancis. 

"Salah satu inovasi kami adalah peta geoteknik, dimana masyarakat yang akan membeli atau membangun rumah dapat mengetahui dan menghindari wilayah mana saja yang rawan bencana banjir melalui website BBWS Cimancis,” ujarnya.

Agus menegaskan selama setahun memimpin Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung pelayanan cepat tepat alat berat sudah dirasakan oleh banyak lapisan masyarakat dan program-program terdahulu seperti Cimancis mendengar dilanjutkan sebagai untuk mencari bottom up. 

Agus mengatakan menghadapi musim kemarau BBWS Cimanuk Cisanggarung sudah berinovasi untuk membantu para petani yanga lahan pertanian kekurangan suplai air dengan menyediakan drone yang dirancang untuk membawa air ke lahan-lahan yang jauh dari sumber air.

“Kami akan mengundang rapat para Kepala Dinas Pertanian diwilayah kerja BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk melakukan koordinasi dan pemetaan secara teknis lahan pertanian yang kekeringan,” ujarnya. 

Menurutnya, pelestarian sungai sangat penting dipahami oleh setiap lapisan masyarakat, karena sungai merupakan sumber air dan air merupakan ibu kandung kehidupan.