Untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19, seluruh ruangan di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi dilakukan penyemprotan menggunakan disinfektan oleh Palang Merah Indonesia (PMI), Kamis (19/3).
Sekretaris DPRD Kabupaten Bekasi, Ahmad Kosasih mengatakan penyemprotan ini sebagai upaya dari mencegah penyebaran virus Covid-19 Gedung DPRD yang bekerjasama dengan PMI Kabupaten Bekasi.
"Seluruh ruang yang ada dilakukan penyemprotan, mulai dari ruang paripurna, pimpinan DPRD, fraksi, komisi, dan sekretariat. Untuk melakukan pencegahan, kita mendapatkan fasilitasi dari PMI untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan ini untuk mencegah penyebaran virus korona. Seluruh ruang di gedung DPRD dilakukan penyemprotan," ujarnya usai melakukan penyemprotan.
Penyemprotan ini, kata dia, dilakukan sesuai surat edaran dari Bupati Bekasi terkait penyebaran Virus Corona," ini memang sesuai edaran dari Bupati Bekasi terkait penyebaran Corona. Untuk hari ini memang kita meminta mengosongkan semua jadwal kegiatan, berhubungan ada penyemprotan," ucapnya.
Menurutnya, pasca status pandemi virus corona, staf kesekretariatan tidak seluruhnya bekerja tiap hari, melainkan dilakukan perolingan tugas.
"Untuk staf kita menggunakan sistem piket. Jadi sebagian ada yang bekerja di rumah, rata-rata satu bagian itu hanya enam orang yang bekerja, biasanya sepuluh sampai 15 orang. Tapi untuk Kabag dan Setwan wajib hadir setiap hari, untuk eselon II dan III tetap masuk" katanya.
Kendati demikian kata dia, sistem piket ini tidak mempengaruhi upah dari seluruh staf yang ada di sekretaris dewan. Pasalnya, mereka tetap melakukan pekerjaan di rumah masing-masing melalui situs yang sudah disediakan. Kemudian hasil pekerjaan dari para staf akan dilaporkan kepada masing-masing bagian.
"Kalau mengacu pada ketentuan pusat itu tidak berpengaruh pada gaji. Intinya mereka laporkan hasil kerjanya melalui situs yang sudah disediakan," tuturnya.
Dalam kesempatan ini dirinya juga memastikan, bahwa kunjungan-kunjungan yang akan dilakukan anggota DPDD dihentikan sementara sampai tanggal 31 Maret. Kata dia, kunjungan tersebut rencananya akan dilakukan ke daerah Subang dan beberapa daerah lainnya di Jawa Barat.
"Untuk sementara ini kita menghentikan kunjungan-kunjungan dari banggar ke luar daerah. Pembatalan kunjungan yang dibatalkan ada empat hingga lima," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved