Demonstrasi dilakukan Gerakan Mahasiswa (Gema) Petani Indonesia bertepatan dengan momentum Hari Tani Nasional (HTN) 2021. Mereka menuntut agar pemerintah melakukan percepatan reforma agraria.
Salah seorang orator Gema Petani Indonesia, Arif Rahman mengungkapkan, di momentum HTN pihaknya ingin menyuarakan kegelisan masyarakat khususnya petani. Oleh karena itu, Gema Petani Indonesia meminta percepatan reforma agraria yang menjadi prioritas program pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo.
Meski begitu, dirinya tak menampik pemerintah sudah berusaha memaksimalkan program tersebut. Atas belum terealisasikan program tersebut, Gema Petani Indonesia menjadikan Reformasi Agraria menjadi tuntutan prioritas utama.
"Untuk menindaklanjuti perjanjian ditandatangani oleh DPRD Jabar tadi, maka mau tidak mau apabila tidak ada perkembangan, pada tanggal 28 Oktober 2021 kami akan melakukan aksi kembali," ungkap Arif di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (24/9).
Lebih lanjut, ia menambahkan, Gema Petani Indonesia menuntut Pemprov Jabar dalam ini Gubernur dan Wakil Gubernur, DPRD Jabar, Dinas Tanaman Pangan Hortikurtura, serta pihak lainnya untuk secepatnya dan sesegera mungkin menjalankan tugasnya. Sehingga, kesejahteraan petani dapat tercapai dan terciptanya masyarakat adil makmur di Jabar bukan kiasan semata.
"Kami mendorong DPRD Jabar agar mendesak Gubernur sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Reforma Agraria (GTRA) menjalankan tugasnya dalam melaksanakan percepatan Reforma Agraria di wilayah prioritas Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang ada di Jabar," tambahnya.
Selain itu, pihaknya meminta pemenuhan hak petani tanpa terkecuali terkait akses reformasi, permodalan, benih, pupuk, bantuan alat pertanian dan lainnya dapat direalisasikan.
Kemudian, pihaknya berharap adanya program penyerapan dan pembentukan market hasil pertanian khususnya pangan dan holtikultura. Sehingga, terdapat kejelasan terkait harga dan nilai tukar komoditas hasil pertanian di Jabar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved