Pernyataan Yan Rizal Usman yang mengomentari soal gugatan 16 Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Demokrat di Kota Bandung mendapat reaksi keras dari kader dan tokoh Partai Demokrat Kota Bandung.
- Ketum Golkar: Selamat Berjuang Partai Demokrat Bersama KIM, Mari Jemput Kemenangan Pilpres 2024
- Demokrat Gabung KIM, Loyalis SBY Bakal Digiring Pilih Prabowo
- PKB Hormati Keputusan Demokrat Merapat ke Prabowo, Jazilul: Amin Siap Bersaing dengan Sehat
Baca Juga
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandung, Aan Andi Purnama menilai pernyataan Yan Rizal Usman soal hak-hak PAC sudah dirampas oleh DPP Demokrat tidak berdasar. Sebab, yang bersangkutan tidak memiliki kapasitas apa pun soal masalah ini.
Menurut Aan, masalah tersebut sebetulnya sudah memasuki ranah pengadilan yang seharusnya tidak dikomentari Riyan Rizal Usman yang tidak ada kapasitasnya dalam masalah ini.
"Pernyataan Riyan Rizal Usman itu ngawur, ga paham AD ART Partai Demokrat," kata Aan, dalam keterangannya, Kamis (22/9).
Dirinya pun membongkar sosok Riyan Rizal Usman yang ternyata seorang pembangkang Partai Demokrat.
"Dia masuk barisan Moeldoko saat melakukan gerakan kudeta kepada Ketum AHY tapi gagal dan sekarang rupanya dia belum move on," ujarnya.
Dirinya menyebut, gugatan 16 DPAC itu jelas salah alamat karena berdasarkan aturan main yang berlaku yakni UU Partai Politik, perselisihan partai politik diselesaikan oleh internal partai politik bersangkutan yakni Mahkamah Partai.
Sementara itu, tokoh Partai Demokrat Kota Bandung Ruslan Abdul Gani menambahkan, Riyan Rizal Usman sudah jelas kubu Moeldoko yang mungkin masuk barisan sakit hati sehingga mengatakan pernyataan yang ngawur.
Bahkan, Gani menilai pernyataan Ryan Rizal Usman menjadi salah satu bentuk provokasi terhadap Partai Demokrat. "Saya melihatnya ada upaya memprovokasi padahal kader Demokrat solid terhadap Ketua Umum AHY," tambah Gani.
Dalam kesempatan yang sama, Kordinator Kader Demokrat Bandung Timur, Asep Wawan menjelaskan, saat ini sudah terlihat ada orang yang sengaja mengutak aktik kepemimpinan AHY yang menyisirnya dari tingkat DPC.
Pihak yang berusaha memecah belah itu beranggapan kader Partai Demokrat di bawah tidak solid mendukung kepemimpinan AHY. Padahal yang kenyataannya justru berbanding terbalik, para kader Partai Demokrat solid di bawah kepemimpinan Ketum AHY.
"Gelagatnya sudah terlihat, ada upaya memecah belah dengan disusupi oleh oknum kubu Moeldoko. Orang luar yang tidak paham pun mengomentari persoalan internal yang sebetulnya tidak dalam kapasitasnya," jelas Wawan.
Dengan begitu, Wawan menyebut pernyataan yang diungkapkan pun tidak paham dan jauh dari persoalan yang sebenarnya. Sehingga, membingungkan dan kondisi yang terjadi saat ini yang diinginkan oleh mereka.
"Dari itulah kami tidak akan segan segan melawan terhadap siapapun yang akan memecah belah dan mengacak acak Partai Demokrat dan berupaya kembali mendongkel kepemimpinan AHY, maka akan kami lawan," tutup dia.
- Kasus Kebakaran Meningkat, Kota Bandung Cuma Punya 5 Hydrant
- Sejak 2006, Kota Bandung Belum Ada Pertambahan SMA Negeri Baru
- Perpanjang Masa Darurat Sampah, Pemkot Bandung Tunggu Pemprov Normalisasi TPA Sarimukti