SEORANG kepala negara harus memiliki kebijakan ekonomi yang mampu memperkuat stabilitas mata uang negaranya di mata internasional. Kebijakan ekonomi yang kuat dan efektif tidak hanya menjaga stabilitas domestik tetapi juga meningkatkan kepercayaan pasar global.
Beberapa presiden Indonesia telah membuktikan hal ini melalui kebijakan ekonomi mereka masing-masing, seperti Obamanomic, Soehartonomic, Habibienomic, Gusdurnomic, Megawatinomic, SBYnomic, dan Jokowinomic. Presiden Indonesia yang akan datang, Prabowo Subianto, diharapkan membawa perubahan positif dengan kebijakan ekonominya sendiri, yang bisa disebut sebagai Prabowonomic.
Habibienomic: Contoh Kepemimpinan Ekonomi yang Sukses
BJ Habibie, meskipun hanya menjabat selama 1 tahun 5 bulan, dikenal sebagai Presiden Penakluk Dollar. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah penguatan Rupiah terhadap Dollar, dari Rp 16.800 per Dollar pada 20 Mei 1998 menjadi Rp 7.385 per Dollar pada 20 Oktober 1999. Habibie juga memisahkan Bank Indonesia dari pemerintahan, yang berhasil memulihkan kepercayaan pasar global. Berikut adalah beberapa kebijakan penting lainnya yang diambil oleh BJ Habibie:
Pemilu Demokratis: Habibie melaksanakan pemilu yang bebas dan demokratis melalui UU Nomor 2 Tahun 1999, yang menghasilkan 48 partai politik berpartisipasi dalam pemilu tahun 1999. Ini adalah pemilu legislatif paling demokratis dan bebas saat itu.
Kebebasan Pers: Habibie mengeluarkan UU Nomor 40 Tahun 1999 yang memberikan kebebasan kepada pers, berlawanan dengan kebijakan pemerintah sebelumnya yang membungkam pers. Kebijakan ini merupakan langkah penting dalam memulihkan kedaulatan dan kebebasan berpendapat.
Otonomi Daerah: Habibie memberlakukan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang meredakan gejolak disintegrasi dengan memberikan otonomi kepada daerah-daerah di Indonesia.
Komnas Perempuan: Sebagai tanggapan atas banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap wanita pada Mei 1998, Habibie membentuk Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan melalui Keputusan Presiden Nomor 181 Tahun 1998.
Pembangunan Politik Sebagai Prasyarat Pembangunan Ekonomi
Habibie memahami bahwa pembangunan politik yang stabil dan demokratis adalah prasyarat untuk pembangunan ekonomi. Dengan stabilitas politik, pembangunan ekonomi dapat berjalan dengan lancar. Konsep ini tercermin dalam kebijakan pembangunan politik yang diimplementasikan oleh Habibie, yang meliputi:
Stabilitas Politik: Mengutamakan stabilitas politik sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi.
Demokratisasi: Mendorong partisipasi politik dan demokratisasi sebagai bagian dari proses pembangunan politik.
Trilogi dan Caturlogi Pembangunan
Trilogi pembangunan yang dipopulerkan oleh Soeharto mencakup:
Stabilitas nasional yang dinamis
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Namun, trilogi ini belum mencakup aspek demokrasi dan partisipasi publik. Oleh karena itu, Caturlogi Pembangunan yang mencakup partisipasi publik dan demokrasi diusulkan sebagai tambahan, yaitu:
Stabilitas nasional yang dinamis
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Partisipasi publik dan demokrasi
10 Konsep Pembangunan Politik Lucian W. Pye
Lucian W. Pye mengajukan sepuluh konsep pembangunan politik yang relevan untuk pembangunan ekonomi:
Pembangunan politik sebagai prasyarat politik bagi pembangunan ekonomi
Pembangunan politik sebagai ciri khas masyarakat industri
Modernisasi politik
Operasi negara bangsa
Pembangunan administrasi dan hukum
Mobilisasi dan partisipasi massa
Pembinaan demokrasi
Stabilitas dan perubahan teratur
Mobilisasi dan kekuasaan
Proses perubahan sosial yang multidemensi
Untuk era pemerintahan Prabowo-Gibran (2024-2029), konsep pembangunan politik yang mendesak dan relevan untuk diimplementasikan adalah stabilitas politik, modernisasi politik, dan pembinaan demokrasi. Dengan menerapkan konsep-konsep ini, Prabowo diharapkan dapat menciptakan kebijakan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, menjadikan Prabowonomic sebagai kebijakan ekonomi yang berhasil memperkuat posisi Indonesia di mata internasional.
Salam TAP ( Tody Ardiansyah Prabu , S.H ) Ketum Komunitas Jabar Unggul & Indonesia Unggul
© Copyright 2024, All Rights Reserved