Rencana pengumuman hasil ekshumasi atau autopsi ulang jenazah Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) akan disampaikan hari ini, dapat melegakan publik.
Demikian disampaikan Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid dalam keterangan tertulisnya pada Kantor Berita RMOLJabar, Senin (22/8).
Menurutnya, ekshumasi merupakan tindakan yang menjadi harapan banyak masyarakat, khususnya keluarga almarhum Brigadir J.
"Sejak awal semua bertanya-tanya apa penyebab kematian beliau, semua bertanya-tanya seperti apa beliau disiksa dan dibunuh, semoga menjadi terang," ujar Habib Syakur.
Ulama asal Kota Malang Jawa Timur itu menyebut bahwa hasil autopsi ulang bisa menjadi bahan penguat tambahan di dalam berkas perkara pembunuhan berencana Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
"Polri juga harus jadikan hasil autopsi ulang ini penguat perkara, tak boleh diabaikan apalagi dipandang sebelah mata. Karena itu satu kesatuan bukti bagaimana ajudan Kadiv Propam itu dihabisi," ujarnya.
Selain itu, Habib Syakur mengharapkan publik menaruh kepercayaan kepada tim khusus (timsus) yang bekerja maraton untuk menuntaskan kasus ini.
"Mari kita beri dukungan Polri, tapi mohon juga Polri jujur apa adanya, profesional dan akuntabel. Jangan bela personel yang bersalah, ini soal integritas dan jaga kepercayaan publik," pungkasnya.
Diketahui, Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) adalah organisasi yang akan mengumumkan hasil autopsi tersebut.
Sebelumnya, autopsi ulang tersebut dilakukan di RSUD Sungai Bahar Jambi pada 27 Juli 2022.
Adapun autopsi ulang jenazah Brigadir J dilakukan pasca keluarga merasa janggal dengan laporan autopsi jenazah ketika pertama kali diserahkan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved