Corona virus disease 2019 atau Covid-19 varian Delta menjadi momok baru di Indonesia. Varian tersebut ditengarai menjadi penyebab lonjakan kasus di Indonesia.
Di Kota Bandung, varian Delta telah terdeteksi keberadaannya. Bahkan, dari sampel yang sudah diteliti, hampir semuanya terkonfirmasi varian delta.
Begitu disampaikan, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencehan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani, di Kota Bandung, Jumat (9/7).
"Sudah (masuk), jadi gini, kita tahu ini varian delta dari tes ketika kita kenaikan kasus yang luar biasa, kalau tidak salah 20 Juni," kata Rosye di Kota Bandung, Jumat (9/7)
"Nah kita mengirimkan sampel ke Litbangkes, karena mereka yang bisa melakukan pemeriksaan, ternyata dari sampel yang kita kirimkan 25 sampel, dari 25 kemarin baru selesai 13 sampel yang selesai dan ternyata 11 adalah varian Delta," imbuhnya.
Rosye mengungkapkan, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa corona varian delta telah terkonfirmasi menjangkit warga Kota Bandung. Diduga, hal itulah yang menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung.
"Artinya, yang sekarang menyebar di masyarakat ini adalah varian delta, Jadi bukan karena lebaran juga atau memang saat lebaran yang dari sana bawa ke dalem (Bandung)," ungkapnya.
Rosye membenarkan bahwa Corona varian Delta memiliki kecepatan infeksi lebih tinggi dari varian sebelumnya. Sehingga, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada dan tetap disiplin prokes.
"Apa yang harus kita waspadai, ini (varian delta) lebih cepat, makanya kenapa pemerintah pusat akhirnya menetapkan PPKM Darurat dan lain sebagainya karena itu," tuturnya
Rosye juga menanggapi tentang adanya anjuran menggunakan masker ganda atau berlapis untuk terhindar dari varian tersebut. Menurutnya, hal tersebut layak untuk diterapkan.
"Karena yang Delta ini, informasinya berbeda dengan yang sebelumnya kalau sebelumnya kan dengan masker yang biasa bisa tertahan, kenapa harus double itu memang dari WHO ya, masker itu masih ada celah jadi harus rapat," ujarnya.
Meski begitu, Rosye mengingatkan, penggunaan masker ganda atau berlapis tidak akan berguna jika tidak diiringi denga protokol kesehatan yang lain. Menurutnya, prokes dengan menerapkan 5 M adalah hal yang paling standar dan efektif untuk menekan potensi terinfeksi Covid-19.
"Sebebarnya tetap harus 5 M, Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, dan Menjaga Jarak," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved