Hegemoni Partai Golkar dan Partai Gerindra pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten tidak bisa dibendung partai politik (parpol) lain yang ada di Koalisi Indonesia Maju (KIM), seperti Partai Amanat Nasional (PAN) maupun Demokrat.
Terbaru, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dikabarkan telah menugaskan pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka alias Babah Alun untuk mendampingi Dedi Mulyadi pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar.
Politisi PAN Cirebon, Heru Subagia menilai, langkah Golkar membuat PAN gagal mengantarkan kader-kader terbaiknya, yakni Desy Ratnasari dan Bima Arya untuk bertarung di gelanggang Pilkada.
Padahal menurutnya, popularitas dan elektabilitas kedua kader PAN tersebut cukup tinggi dan teruji kemampuannya sebagai pemimpin daerah maupun pimpinan partai di Jawa Barat.
“Di Jabar PAN gigit jari, pastinya Bima Arya dan Desy kecewa tidak bisa ikut kontestasi Pilkada Jabar,” kata Heru, Sabtu (10/8).
Mantan ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon tersebut mengatakan peluang Bima Arya masih terbuka jika diduetkan dengan politisi PDIP, Ono Surono atau Ilham Habibie yang diusung Partai Nasdem.
“Peluangnya masih ada, apakah Bima Arya akan diduetkan dengan cagub partai lain yaitu PDIP atau Nasdem, tergantung pertimbangan dan kebijakan partai,” ujarnya.
Heru menilai PAN dan Demokrat yang tergabung di KIM tersandera dengan intervensi dari partai besar seperti Golkar dan Gerindra. Padahal peta politik Pilkada, baik tingkat provinsi, kabupaten dan kota berbeda dengan Pilpres.
“Sekarang publik menunggu sikap PAN dan Demokrat, apakah pada pilkada di Jawa Barat akan mengusung kader-kader terbaiknya ikut kontestasi Pilkda,” tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved