Pemprov Jabar kini tengah menunggu arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal penanganan kasus hepatitis misterius yang terjadi belakangan ini. Selebihnya, Pemprov akan selalu waspada terhadap penyakit tersebut walaupun hingga saat ini belum ada di Jabar.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menjelaskan, kasus hepatitis yang menewaskan tiga anak di Jakarta masih menjadi di isu nasional. Namun, sejauh ini Kemenkes belum memberikan arahan spesifik kepada Pemprov Jabar.
"Hepatitis masih di isu nasional kami masih menunggu arahan dari Kemenkes. Jadi belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang karena dari Kemenkes belum ada arahan tertentu kepada Pemda," jelas Ridwan Kamil alias Kang Emil, Jumat (6/5).
Kang Emil mengaku di Jabar belum terlaporkan penyakit tersebut. Meski begitu, Jabar akan tetap waspada dan mengedukasi warga khususnya orang tua yang memiliki anak-anak agar membiasakan aktivitas sehat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Di daerah belum banyak terpantau karena kasusnya memang ada di dunia, di Jakarta ada dan di Jabar belum terpantau laporan yang signifikan," sambungnya.
Ia meminta seluruh masyarakat terus menerapkan pola hidup sehat seperti, sering mencuci tangan, minum air bersih yang matang, menggunakan alat makan masing-masing, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Kita terus edukasi warga khususnya orang tua yang punya anak-anak. Harus waspada juga sebuah situasi baru terkait hepatitis yang tiba-tiba meningkat," kata mantan Wali Kota Bandung itu.
Selebihnya, Pemprov Jabar kini akan terus memantau mengenai keterkaitan antara hepatitis misterius ini dengan Covid-19.
"Apapun itu kita terus pantau, apakah ada hubungannya dengan mutasi Covid-19 atau bukan," terangnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia melaporkan tiga kasus kematian anak di Jakarta yang kemungkinan besar terjadi karena virus hepatitis misterius. Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga 1 Mei 2022 setidaknya ada 228 kasus di 20 negara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved