Kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia semakin jauh dari nilai-nilai Islam wasathiyah atau Islam moderat. Justru, Post-truthhoax hingga ujaran kebencian kini dirasa sudah menjadi sebuah kelaziman dan dimaklumi.
"Seolah tidak terbuka ruang dialog berkeadaban, tidak ada jalan tengah. Kita dipaksa harus memilih antara ujung kanan atau ujung kiri,” kata Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di acara 'Malam Silaturahmi dan Kontemplasi Partai Demokrat' di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/4).
Situasi makin memburuk akibat sikap permisif masyarakat terhadap praktek politik kotor yang mengedepanakan peneyebaran kampanye hitam.
"Kondisi ini diperburuk dengan berkembang politik post-truth, hoax, fakenews, black campaign, hate speech seolah-seolah menjadi kelaziman bahkan dimaklumi, diterima, dibenarkan sebagai salah satu strategi mencapai tujuan tertentu,” katanya.
Dia mengamini politik fitnah bukan barang baru. Namun di era yang semakin digital dan tanpa batas ini, maka post-truth politics bisa sangat menghancurkan.
"Tentunya tak hanya memecah-belah bangsa, persatuan dan kesatuan kita jadi taruhan. Ini sangat berbahaya dan penting kita cegah bersama,” tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved