Provinsi Jawa Barat akan melakukan skenario untuk penyesuaian tatanan baru atau New Normal pada 1 Juni 2020 mendatang.
Menanggapi hal tersebut, menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jabar mengatakan, salah satu kunci keberhasilan dalam menerapkan new normal adalah dengan kedisiplinan.
IDI menjelaskan, New Normal dapat diartikan sebagai pola hidup baru atau kenormalan baru, di mana beraktivitas dapat dilakukan lagi baik ke kantor dan sebagainya. Namun ada catatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi di satu sisi aktivitas berjalan kembali di sisi lain protokol Covid-19 tetap harus diterapkan," ujar Ketua IDI Jabar, Eka Mulyana saat dihubungi, Jumat (29/5).
Menurut Eka, protokol kesehatan yang dimaksud meliputi pemakaian masker, menjaga jarak untuk membatasi kontak langsung dengan orang lain, tidak berkerumun, sering mencuci tangan, dan lain-lain.
Adapun penerapan protokol kesehatan, kata Eka, bertujuan untuk menghindari penularan serta penyebaran Covid-19 selama fase New Normal berlangsung.
Lebih lanjut Eka mengatakan, kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19 menjadi hal yang sangat penting diterapkan oleh masyarakat.
"Peningkatan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir menjadi hal yang juga turut dikhawatirkan. Kalau tidak adak disiplin menerapkan protokol covid-19 maka sia-sia apa yang disebut new normal, PSBB, dan sebagainya," tegasnya.
Eka pun turut mengemukakan pendapatnya terkait kendala yang bisa saja terjadi selama penerapan New Normal. Mengingat karakteristik masyarakat Indonesia yang sangat beragam jika dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, ataupun Thailand.
"Bukan tidak mungkin bisa saja New Normal diterapkan. Tapi dengan catatan itu, bisa tidak masyarakatnya disiplin, bisa ditegakkan. Karena kita tahu sendiri, lihat saja sebelum lebaran hanya dengan himbauan saja ternyata tidak efektif. Makanya perlu ditegakkan mungkin oleh TNI dan Polri di tengah masyarakat," imbuhnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved